Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Index Indonesia: Calon Petahana di Maluku Tengah Diprediksi Kalahkan "Kotak Kosong"

Kompas.com - 20/01/2017, 20:33 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Pasangan petahana di Kabupaten Maluku Tengah, Tuasikal Abua-Marlatu Leleury atau yang populer dengan jargon "Tulus" dipastikan akan menang melawan "kotak kosong" di pilkada daerah itu 15 Februari 2017 mendatang.

Berdasarkan hasil survei yang dirilis lembaga survei Index Indonesia, pasangan yang diusung delapan partai politik ini memiliki elektabilitas yang tinggi mencapai 77,8 persen.

“Dari hasil survei yang kami lakukan, nilai elektabilitas pasangan Tulus mencapai 77,8 persen. Elektabilitas pasangan Tulus yangs secara signifikan ini jauh di atas dukungan ‘kotak kosong’ yang hanya mencapai 11,4 persen,” kata Direktur Index Indonesia, Agung Prihatna saat memberikan keterangan kepada waratwan di Ambon, Jumat (20/1/2017) sore.

Dia mengungkapkan, dari survei itu juga terungkap bahwa persentase pemilih yang masih merahasiakan pilihannya hanya tersisa 6,2 persen, sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 4,2 persen.

Dengan fakta itu, kata dia, maka pasangan Tulus sudah bisa dipastikan akan memenangkan Pilkada Maluku Tengah.

“Ini karena jarak elektabilitas Tulus terlalu lebar dengan 'kotak kosong', apalagi yang belum menentukan pilihan hanya tersisa 4,2 persen,” katanya.

Agung menjelaskan, hasil survei yang dilakukan dari tanggal 8 hingga 16 Januari 2016 itu juga menempatkan popularitas pasangan Tulus jauh lebih tinggi, yakni mencapai angka 97 persen, sementara nilai akseptabilitasnya mencapai angka 90 persen.

“Faktor kepuasan publik terhadap kinerja Tuasikal Abua-Marlatu Leleury semasa menjabat sebagai bupati dan wakil bupati membuat elektabilitas pasangan ini sangat tinggi. Kepuasan masyarakat terhadap kinerja bupati mencapai 72,2 persen,” ungkapnya.

Adapun surveli yang dilakukan itu menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 4,5 persen.

Jumlah sampel dalam survei itu sendiri mencapai 500 responden yang dipilih secara acak dengan melakukan wawancara dan tatap muka dan juga menggunakan kuisioner terstruktur.

“Lokasi survei dilakukan secara proporsional. Jadi semua wilayah kita jadikan lokasi survei. Soal ada wacana perjuangan pemekartans seperti di Jazirah Leihitu dan Seram Utara kita juga dapatkan itu, namun tidak akan berpengaruh, karena itu memang wacana elit,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com