Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Hewan Sakit, Warga di Kulon Progo Terindikasi Antraks

Kompas.com - 18/01/2017, 15:42 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

KULON PROGO, KOMPAS.com - Sebanyak 16 warga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terindikasi terjangkit antraks. Virus tersebut diduga berasal dari hewan berpenyakit yang mereka sembelih.

"Saat ini kondisi 16 warga sudah membaik dan sembuh. Kebetulan terkena di kulit," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Bambang Haryatno, Rabu (18/1/2017).

Bambang menuturkan, awalnya ada warga di tiga pedukuhan di Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo mengeluh kulitnya melepuh, merah, kering dan menghitam. Mereka kemudian memeriksakan diri di Puskesmas Girimulyo II.

Pada November 2016, ada 12 orang warga yang mengalami gejala yang sama, tetapi sudah sembuh.

Dari hasil pemeriksaan dokter kulit saat itu, awalnya terdeteksi karena sengatan serangga tomcat.

Setelah itu, ada empat warga yang mengeluhkan gejala yang sama. Kejadian tersebut ditindaklanjuti dengan mengambil sampel darah pada awal Januari 2017. Dari sampel itu, warga diketahui terindikasi positif antraks.

"Sampel itu diambil dari empat warga lainnya dan satu positif antraks. Dari gejalanya sama semua ada 16 orang," kata Bambang.

Berdasarkan hasil itu, Dinas Kesehatan Kulon Progo menuju lokasi kejadian dan menemukan bahwa warga memang menyembelih hewan yang sakit.

"Ternyata ada hewan sakit yang disembelih dan dikonsumsi. Dari pemeriksaan sisa hewan yang disembelih juga hasilnya positif terjangkit antraks," kata Bambang.

Menurut Bamabng, antraks yang menyerang pada kulit lebih mudah sembuh. Namun, bila menyerang paru-paru, penyakit itu berbahaya bagi manusia.

Untuk mengantisipasi penularan, ia mengimbau agar warga tidak mengonsumsi daging ternak yang belum mendapatkan vaksin. Ketika mendekati hewan ternak, warga juga dianjurkan mengenakan masker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com