Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Petani di NTT Belum Dapat Pupuk Bersubsidi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 18/01/2017, 09:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Petani di sembilan Kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini belum bisa menikmati pupuk bersubsidi.

Belum disalurkannya pupuk bersubsidi tersebut, karena para petani belum menyerahkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Kepala Cabang PT Pupuk Petrokimia Kupang Nurwahyudi kepada wartawan, Selasa (17/1/2017) mengatakan, belum diserahkannya RDKK itu, tentunya akan berdampak terhadap penyaluran pupuk bersubsidi pada musim tanam awal tahun ini.

Ribuan petani ini lanjutnya, berasal dari sembilan kabupaten yakni Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Malaka, dan Belu.

“Para petani itu harus menyiapkan RDKK supaya pupuk segera disalurkan segera,” ujar Nurwahyudi.

Nurwahyudi menjelaskan, petani wajib bergabung dalam kelompok tani (Poktan) dan menyusun RDKK pupuk untuk diserahkan kepada pengecer pupuk dan selanjutnya dibawa ke distributor.

“Berbekal data kebutuhan pupuk dalam RDKK tersebut, distributor kemudian menebus pupuk ke produsen dan disalurkan ke masing-masing petani,” kata dia.

Hingga saat ini kata Nurwahyudi, RDKK petani di kabupaten TTS sudah terkumpul sampai 50 persen, sedangkan RDKK di TTU sudah terkumpul, namun belum diserahkan. Adapun petani di kabupaten yang sudah menyerahkan RDKK, mulai menerima pupuk.

“Kita berharap pembuatan RDKK segera dipercepat,” ucapnya.

Ia menyebutkan, petani tidak perlu khawatir karena stok pupuk di gudang Petrokimia di berbagai wilayah di NTT saat ini cukup.

“Untuk stok pupuk berjumlah 17.680 ton terdiri dari 10.019 ton petroganik, dan 7.661 ton phonska,” sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com