Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Waspadai PKL "Siluman" di Skywalk Cihampelas

Kompas.com - 16/01/2017, 15:12 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung masih mendata para pedagang kaki lima (PKL) yang berhak menempati kios-kios di skywalk Cihampelas. Saat ini, ada 197 lapak yang telah disediakan untuk para PKL.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta agar jumlah PKL yang dipindahkan sesuai dengan ketersediaan lapak. Ia pun mewaspadai adanya PKL "siluman" yang kerap datang secara tiba-tiba.

"Kami sedang persiapan untuk menghitung ulang PKL yang rencananya akan pindah ke atas. Jangan sampai ada tambahan karena biasanya kalau sudah ada dalam dialog dan rencana relokasi, suka ada PKL 'siluman' yang ikut gak jelas. Kami ingin pastikan tidak terjadi," tutur Ridwan saat meninjau proyek skywalk Cihampelas, Senin (16/1/2017).

Baca juga: Ridwan Kamil Maklumi Proyek Skywalk Molor karena Rumit dan Unik

Emil, begitu ia disapa, menjelaskan, tiap pedagang nantinya akan dipungut biaya untuk kebersihan, listrik dan air. Hal itu dilakukan guna meringankan beban pemerintah dalam hal dana pemeliharaan.

"Ini harus self-sustain, artinya operasionalnya ditanggung pedagang atau asosiasinya. Ini ada komersialnya, maka dari keuntungan itu harus sisihkan uang kebersihan, listrik dan uang lainnya. Jadi, pemkot tidak keluarkan APBD lagi tapi sediakan infrastruktur saja. Selanjutnya belajar bertanggung jawab. Segini saja sudah uyuhan (lumayan) kan," jelasnya.

Emil menargetkan, pemindahan para PKL bisa tuntas pada Januari ini agar skywalk bisa diresmikan paling lambat awal bulan Maret.

"Saya berharap kalau Januari proses pemindahan dengan PKL beres, telatnya awal Maret diresmikan secara resmi, karena ngetes-ngetes dulu seperti air, listrik, dan lain-lain," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com