Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi "Human Trafficking", Bupati TTU Moratorium Pengiriman TKI hingga 2018

Kompas.com - 14/01/2017, 18:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) Raymundus Sau Fernandez secara tegas melakukan moratorium pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) asal TTU ke luar negeri hingga tahun 2018 mendatang.

Hal itu disampaikan Fernandes kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (14/1/2017) usai mengikuti dialog interaktif di sebuah stasiun radio pemerintah di Kota Kupang.

Menurut Fernandez, moratorium itu dilakukan guna mengantisipasi maraknya human trafficking (perdagangan orang) yang kian marah di wilayah itu.

“Kita akan membangun dan menyelesaikan balai latihan kerja dengan melatih orang (calon tenaga kerja) untuk kemudian punya ketrampilan sehingga dia sadar dan tahu haknya dan kewajibannya saat bekerja di luar negeri,” kata Fernandez.

(Baca juga: Dijanjikan Gaji Rp 5 Juta, 12 Calon TKI Telantar di Penampungan Ilegal)

Ia mengatakan, dasar moratorium ini berangkat dari ketidaktahuan warganya terkait dengan persyaratan-persyaratan untuk bekerja ke luar negeri.

Calon tenaga kerja dinilai hanya tergiur dengan janji-janji muluk dari para perekrut maupun mafia-mafia human trafficking yang sangat menggiurkan.

“Karena berawal dari kondisi rumah tangga yang sulit dalam kategori miskin maka dia (calon tenaga kerja) ingin memperbaiki hidupnya. Padahal, itu masuk dalam perangkap sehingga itu balai latihan ini yang tentu akan kita persiapkan dengan baik,” ujarnya.

Fernandez mencontohkan kasus TKW Dolvina Abuk yang pada awalnya begitu heboh karena pergi secara ilegal dan pulang jenazahnya penuh sayatan.

(Baca juga: 49 TKI Ilegal Asal NTT Meninggal di Luar Negeri Selama 2016)

Pihaknya kemudian membentuk satu tim satuan tugas pemberantasan human trafficking di TTU.

“Lebih dari itu saya melihat kenapa orang atau Dolvina Abuk bisa mendapatkan perlakuan seperti itu sehingga saya sadar betul ternyata sumber daya manusia kita memang rendah dan tidak memiliki ketrampilan sehingga kita harus carikan solusi yang tepat dengan mempersiapkan sumber daya tenaga kerja dengan baik,” kata fernandez.

Ia berharap, dengan dibangunnya balai latihan kerja tersebut akan meminimalkan adanya praktik human trafficking dan tenaga kerja ilegal.

Kompas TV Petugas Tangkap Kapal Pembawa 87 TKI Ilegal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com