Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Asal Amerika Belajar Posyandu di Banyuwangi

Kompas.com - 10/01/2017, 13:46 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 38 mahasiswa University of Rhode Island dari jurusan ilmu keperawatan, kesehatan masyarakat dan ilmu politik mengunjungi posyandu di lingkungan Taman Baru Banyuwangi, Selasa (10/1/2017).

Mereka belajar tentang pelayanan kesehatan kepada anak dan ibu hamil yang ada di Indonesia, khususnya di Banyuwangi.

"Di Amerika tidak ada posyandu. Untuk pemeriksaan ibu hamil dan anak langsung ke dokter. Berbeda di Indonesia yang ada posyandu, jadi pelayanan kesehatan lebih dekat ke masyarakat. Ada bidan, ada kader posyandu yang membantu mereka," kata Brook Williams Ross, founder and managing director Indonesia Education Partnership kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2017).

Selain itu, menurut Brook, dengan adanya posyandu juga bisa mengurangi risiko kematian pada bayi dan ibu yang melahirkan, karena mereka mendapatkan penanganan khusus.

"Bahkan di posyandu ada makanan tambahan untuk ibu hamil. Ini harus diketahui oleh para mahasiswa," jelasnya.

Salah seorang mahasiswa asing terlihat belajar menggendong bayi dari seorang bidan yang sedang bertugas di posyandu Tamanbaru.

"Cara mengendong bayi di sini dengan di tempat kami berbeda. Tapi ini menyenangkan," katanya sambil tersenyum dan membetulkan posisinya saat menggendong bayi.

Selain mengunjungi taman posyandu yang ada di Banyuwangi, mereka juga mendatangi penambang belerang yang ada di Gunung Ijen untuk melihat kondosi kesehatan mereka.

Michlle Palmer, profesor of nursing kepada Kompas.com menjelaskan, sangat kaget dengan kemampuan bertahan para penambang belerang karena mereka bekerja di kawah yang mengeluarkan gas berbahaya.

"Harus ada langkah khusus terkait kesehatan para penambang Ijen karena mereka bekerja di wilayah gunung," jelas Michlle.

Bukan hanya di Banyuwangi, para mahasiswa tersebukut juga berencana mengunjungi Bali dan Yogyakarta.

"Jika di Bali kami mempelajari pengobatan penyakit stroke dan di Yogyakarta kita fokus pada pengobatan jamu dan pijat. Dan, ini adalah tahun kedua kunjungan kami ke Indonesia," pungkas Brook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com