Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembong Rampok di Lampung Tewas Setelah Ditembak Polisi

Kompas.com - 09/01/2017, 17:04 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Baku tembak terjadi saat penangkapan Wagino, gembong rampok, di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2017). Wagino yang memiliki puluhan catatan kriminal itu akhirnya tertembak dan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Menurut Direktur Kriminal Umum Kepolisian Daerah Lampung Komisaris Besar Heri Sumarji, di Bandar Lampung, Minggu (8/1/2017), Wagino tertembak karena melawan petugas.

”Tersangka yang sudah dikepung anggota kepolisian justru melepaskan tembakan secara membabi buta. Karena memberikan perlawanan dan membahayakan anggota kepolisian, petugas membalas tembakan dan peluru langsung bersarang di tubuh tersangka,” tuturnya.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita beberapa barang bukti yang biasa digunakan Wagino dalam setiap aksinya. Beberapa barang bukti yang disita antara lain 2 pucuk senjata api rakitan jenis revolver, puluhan butir peluru berbagai kaliber, dan 3 senjata tajam.

Dari lokasi penggerebekan tersebut, polisi juga menemukan 4 STNK motor, 1 BPKB mobil, dan 3 pelat nomor kendaraan mobil yang diduga hasil kejahatan.

Rampok legendaris

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, Wagino menjadi salah satu rampok legendaris yang menjadi target utama pengejaran. Ini karena Wagino tercatat telah puluhan kali menjadi otak pencurian di Kecamatan Pekalongan dan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur, serta Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.

”Wagino merupakan pemimpin kelompok rampok yang beranggotakan keluarga dan rekan-rekannya sendiri. Kedua anak Wagino juga memiliki catatan kriminal di Polda Lampung. Wagino dan kelompoknya juga tergolong sadis dalam beraksi,” kata Sulistyaningsih.

Yulida Arifin, anak kedua Wagino, ujar Sulistyaningsih, pernah menjadi buronan sebelum akhirnya tewas tertembak dalam pengejaran pada tahun 2009. Bahkan, ia juga pernah terlibat dalam 30 kasus perampokan di wilayah hukum Polda Lampung, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Banten, dan Polda Bengkulu.

Arifin melakukan aksi kejahatan terakhir kali pada pertengahan tahun 2008 saat merampok salah satu rumah di Kabupaten Pringsewu. Perampokan tersebut menyebabkan Kepala Pos Polisi Adiluwuh Aiptu M Rizali Siregar tewas tertembak.

Sulistyaningsih menambahkan, anak kedua Wagino yang bernama Sulis juga memiliki catatan kriminalitas serupa. Sulis yang melakukan desersi dari TNI di Jawa Barat juga kerap melancarkan aksi pencurian dengan kekerasan dan pencurian dengan pemberatan. (GER)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Januari 2017, di halaman 15 dengan judul "Gembong Rampok di Lampung Tewas".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com