Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Periksa 4 Warga Magelang terkait Kasus "Jokowi Undercover"

Kompas.com - 06/01/2017, 20:57 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri memeriksa empat warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sebagai saksi kasus buku "Jokowi Undercover: Melacak Jejak Sang Pemalsu Jatidiri".

Empat orang itu adalah Sekjen FR Merapi Agus MS, Ridwan, Muslih dan Arif.

Kepala Polres Magelang AKBP Hindarsono menyatakan, mereka diperiksa penyidik Bareskrim di Markas Polres Magelang Kamis (5/1/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.

Mereka diperiksa penyidik Bareskrim karena diduga menjadi peserta diskusi dan bedah buku "Jokowi Undercover" bersama penulisnya, Bambang Tri di aula Kecamatan Muntilan, belum lama ini.

Menurut Hindarsono, Polres Magelang hanya memfasilitasi pemeriksaan, dan membantu upaya penyidikan Bareskrim dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

"Bareskrim hanya meminta bantuan kami di mana lokasinya, barang bukti berupa apa saja, siapa saja yang ada di situ. Kami hanya mendukung tugas Bareskrim maupun Polda Jawa Tengah," ujar Hindarsono, Jumat (6/1/2017).

Pemeriksaan terhadap saksi itu dipimpin oleh AKBP Suprana sesuai surat Bareskrim bernomor 5.Pgl/16/I/2017/Dit.Tipindum yang ditandatangani Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigjen Drs Agus Andriyanto SH.

Disebutkan dalam surat itu, pemeriksaan tersebut sesuai Pasal 45a jucto pasal 28 ayat (2) UU no 19 tahun 2016 tentang Perubahan UU nomer 11 tahun 2008 tentang ITE dan pasal 16 jucto pasal 4 huruf b angka 1 UU nomer 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis atau Pasal 207 KUHP.

Baca juga: Kapolri Ingatkan Ada Ancaman Pidana bagi yang Perbanyak Buku "Jokowi Undercover"

Salah satu saksi, Agus MS, mengaku saat diperiksa dirinya ditanya maksud, tujuan dan kronologi bedah buku "Jokowi Undercover" di Muntilan pada Senin 19 Desember 2016.

Menurutnya, acara inti bukan bedah buku melainkan diskusi dan klarifikasi atas isi buku, latar belakang dan motif penulis sampai berani mengatakan Jokowi menyembunyikan identitasnya.

Agus mendukung langkah Polri mengusut kasus tersebut dengan alasan agar kebenaran tulisan Bambang Tri bisa terjawab. Agus pun meminta Polri bertindak obyektif, independen, dan transparan.

"Kampanye bahaya laten komunis dan syiah di Magelang akan terus berlanjut dan tidak terpengaruh kasus Bambang Tri," tandasnya.

Seperti diketahui, Bareskrim Polri menangkap penulis buku "Jokowi Undercover", Bambang Tri Mulyono, warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Bambang diperiksa atas dugaan penyebaran informasi berisi ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com