Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak, Harga Cabai di Makassar Capai Rp 100.000

Kompas.com - 04/01/2017, 13:30 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Komoditas cabai di Sulawesi Selatan mengalami kelangkaan sejak akhir tahun 2016 hingga kini, sehingga harga di pasaran mengalami kenaikan hingga dua kali lipat lebih.

Seperti di pasar tradisional Terong di Makassar, para pedagang menjual cabai rawit dengan harga Rp 100.000 per kilogram. Kenaikan harga ini secara bertahap sebelum perayaan Natal 2016 hingga awal tahun 2017.

Para pedagang di pasar tradisional Terong mengaku, mereka kesulitan mendapatkan pasokan cabai dari berbagai daerah di Sulsel. Adapun cabai yang diperoleh dari distributor dengan harga mahal.

"Sejak jelang natal tahun lalu, dari harga Rp 40.000 per kilo naik menjadi Rp 60.000. Terus-terus naik harganya sampai sekarang Rp 100.000  per kilonya. Naik harga cabai ini, karena tidak ada barang dari petani," ungkap salah seorang pedagang Pasar Terong, Ramlah ketika ditemui, Rabu (4/1/2017).

Ramlah mengatakan, cabai yang masuk ke daerah asal Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini biasanya dipasok dari Malino Kabupaten Gowa, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Takalar. Menurut dia, kelangkaan cabai di Sulsel ini disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi.

"Biasa saya dapat 20 kilogram dari distributor untuk dijual, tapi sekarang hanya 5 kilogram per hari. Melambungnya harga cabai ini, pengaruhi minat beli masyarakat. Kalau harga normal, biasa saya jual sampai 15 kilogram. Karena harganya sangat mahal, jadi yang laku biasanya hanya 1 sampai 2 kilogram saja per harinya," tuturnya.

Selain cabai rawit, lanjut Ramlah, cabai hijau keriting juga mengalami kenaikan harga dari Rp 40.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram.

Sementara wortel juga mengalami kenaikan dari Rp 8.000 menjadi Rp 10.000 per kilogram.

"Kalau cabai besar dan cabai merah keriting harganya tetap normal. Harga pasarannya, cabai besar Rp 18.000 per kilogram dan cabai merah keriting Rp 25.000. Harga tomat, kentang dan sayuran lainnya tetap normal," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com