BANDUNG, KOMPAS.com – Sejumlah anggota Brimob berpakaian lengkap dengan senjata laras panjang berdiri di depan salah satu rumah di Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (31/12/2016) malam.
Dengan cukup keras, salah seorang anggota Brimob menggedor pintu rumah Saefudin (45) dan mengucapkan salam.
Begitu Saefudin membuka pintu, Brimob menanyai Saefudin tentang dugaan ada teroris yang bersembunyi di dalam rumahnya di RT15, RW 7, Purwamekar, Purwakarta, Jawa Barat.
Anggota Brimob ini pun masuk ke dalam rumah Saefudin dan tidak menemukan apa pun. Saefudin terlihat gugup. Kakinya gemetar dan tangannya dingin.
Meski gugup, Saefudin menjelaskan pada anggota Brimob, bahwa dirinya anggota Linmas yang harus menjaga masyarakat. Tidak mungkin dirinya menyembunyikan teroris.
"Kalau ada tamu dan orang asing, saya tahu, Pak. Saya dan Pak RT akan meminta KTP orang asing," ucapnya.
"Selamat Tahun Baru, Pak, mohon maaf jika mengagetkan. Ini saya bawakan beras buat Bapak dan keluarga. Saya juga memberikan dana Rp 10 juta untuk perbaikan rumah Bapak," tutur Dedi.
Saefudin mengaku bahagia bukan kepalang. Di malam tahun baru ia mendapatkan kejutan yang luar biasa dari Pemkab Purwakarta.
"Saya kaget campur degdeg-an. Takutnya ada teroris masuk dan sebagai Linmas saya bertanggung jawab," kata dia.
Rumah Saefudin berukuran 60 meter dengan dinding batako dan lantai hanya berlapiskan semen. Rumah tidak bersekat tersebut diisi oleh dua keluarga atau tujuh orang.
Ia mengaku dengan penghasilannya yang pas-pasan sangat sulit baginya untuk memperbaiki rumah.
"Alhamdulillah saya mendapatkan bantuan dana. Mudah-mudahan tahun 2017 lebih baik lagi. Bupati maupun Pemkab Purwakarta lebih sukses lagi," tuturnya.
Selain Saefudin, drama malam tahun baru ini dilakukan di dua rumah tidak layak huni lain. Kedua rumah berada di kelurahan Purwamekar dan Munjul Jaya.
Warga antusias melihat drama ini. Beberapa warga juga mengeluarkan celetukan, ingin diberi kejutan yang sama.
Bupati Purwakata Dedi Mulyadi mengatakan, kunjungan terhadap tiga rumah tersebut hanya simbolis saja. Tahun baru ini, Pemkab Purwakarta menyalurkan 1,5 ton beras bagi keluarga yang tidak mampu. Pembagiannya dibagikan oleh RT setempat.
Untuk program bedah rumah sendiri, sudah biasa dilakukan Pemkab Purwakarta. Setiap bulan selalu ada rumah yang diperbaiki.
Namun, karena malam tahun baru, program ini dibuat sedikit berbeda dengan dibumbui drama.
"Malam Tahun Baru kali ini buat Purwakarta lebih siaga karena sedang dapat perhatian serius (teroris Jatiluhur). Karenanya saya berkeliling dengan Danramil dan kebetulan bertemu Brimob. Biar tidak jenuh, kami ketokin rumah warga dengan membagikan beras 20 kg dan uang," tutur Dedi.
(Baca juga: Penangkapan Teroris di Purwakarta, Ini Komentar Bupati Dedi)