Kapolri: Kebebasan Demokrasi di Indonesia Kelewat Batas

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menilai, kebebasan berdemokrasi di Indonesia sudah melewati batas.

Pemerintah, kata dia, saat ini sedang membuat formula agar kebebasan berdemokrasi itu bisa dipertanggungjawabkan.

"Demokrasi di negara kita kelewat batas, perlu ada cara khusus agar kebebasan bisa dipertanggungjawabkan," katanya saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis (29/12/2016).

Salah satu caranya, kata Tito, Presiden Jokowi saat ini sedang mempersiapkan tim untuk memperkuat penanaman empat pilar ideologi bangsa.

"Ketua timnya nanti Pak Yudi Latif," jelas Tito.

Tim ini, kata dia, akan membuat formula penanaman ideologi dengan cara baru yang mudah diterima dan diterapkan oleh masyarakat, bukan lagi menggunakan cara-cara lama seperti model penataran seperti dulu. 

Era demokrasi liberal yang saat ini dialami Indonesia memiliki kelebihan dan kelemahan. Satu sisi ada kontrol pemerintahan yang baik, namun di sisi lain memberi kesan kebebasan yang berlebihan. 

Salah satu kelompok masyarakat yang diharapkan menjadi agen penanaman ideologi bangsa adalah mahasiswa dan pemuda. 

Dengan merawat dan memperkuat empat pilar kebangsaan, kata Tito, segala macam gejolak seperti aksi radikalisme dan terorisme di Indonesia akan bisa dicegah.