Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Orang Baik Perlu Bicara di Media Sosial

Kompas.com - 24/12/2016, 12:02 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, tokoh agama, atau tokoh masyarakat yang berfikiran baik perlu didorong untuk bicara di media sosial. Mereka bisa memberikan kalimat yang lembut, solutif, dan menyejukkan.

Pada Jumat (23/12/2016) kemarin, Ganjar juga mengajak para tokoh agama ikut melakukan program deradikalisasi dari paham keagamaan yang menyimpang.

"Para moderat itu tidak militan, yang militan yang ekstrim. Yang melakukan propaganda itu yang ekstrim, baik itu kiri atau kanan. Makanya, ini perlu didorong agar mengerti, dan orang baik harus ikut bicara," kata Ganjar, di Semarang.

Ganjar menyebut, pesan yang ditampilkan dari orang baik akan mudah menjelaskan kepada publik, terutama konten negatif di media sosial. Pesan bijak lalu disebar secara berkala hingga menjadi kata-kata viral.

Pesan itu, kata dia, harus bisa diikuti seperti halnya fenomena "om telolet om" yang bisa disukai anak-anak, hingga Presiden AS Barack Obama.

"Harus soft, bagus dan menjelaskan. Kira-kira bisa dikeluarkan kalimat tiap hari hingga bisa menjadi trending topic. Kita rindu ada orang baik mengerti yang harus bicara," ucapnya. (Baca: Ganjar Ajak Tokoh Agama Aktif Lakukan Deradikalisasi)

Orang baik juga bisa menjelaskan bagaimana soal hukum sweeping dalam aturan agama. Penjelasan mereka akan mudah diterima, dibanding penjelasan yang dilakukan pemerintah.

"Hukum sweeping kalau yang ngomong saya, kapolda, itu dikira represif. Tapi kalau yang ngomong tokoh mereka bisa didengar," ujar pria 48 tahun ini.

"Kita mulai dorong masuk pada sosial media, karena memang provokasi di medsos luar biasa. Bisa mengomentari hal baik, sebaiknya seperti apa, tokoh agama penting dilibatkan," tambahnya lagi.

Kompas TV Sederet Kasus Pidana akibat Penggunaan Medsos
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com