Pemkab Banyuwangi Anggarkan Rp 3 Miliar untuk Sekolah Inklusi

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menganggarkan Rp 3 miliar untuk honor tambahan guru pendamping kelas dan fasilitas penunjang bagi 210 sekolah inklusif yang ada di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Sulihtiyono menjelaskan, sejak tahun 2014, Banyuwangi sudah mendeklarasikan sebagai kabupaten inklusi sehingga setiap anak bisa memilih bersekolah dimana saja, termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus.

"Dari 1.500 an sekolah dari tingkat TK sampai SMA ada 210 sekolah inklusi. Untuk tahun ini anggarannya Rp 3 miliar untuk honor tambahan 275 guru pendamping dan fasilitas tambahan di sekolah," jelasnya.

Menurut Sulihtiyono, saat ini ada 1.246 siswa anak kebutuhan khusus di luar siswa SLB yang bersekolah di sekolah umum. Selama kegiatan belajar dan mengajar, para siswa didampingi oleh guru pendamping yang berasal dari guru umum yang sudah mendapatkan pelatihan.

"Satu guru akan mendampingi lima sampai 10 siswa berkebutuhan khusus. Jika jumlahnya siswanya bertambah guru pendamping kelasnya juga akan ditambah. Kalau sekarang masih mencukupi," kata Sulihtiyono.

Ia berharap dengan adanya sekolah inklusi, anak-anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan akses pendidikan lebih dekat. "Kami secara bertahap nantinya semakin banyak sekolah inklusif," pungkasnya.