Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terus Dorong Myanmar Segera Selesaikan Kasus Rohingya

Kompas.com - 14/12/2016, 15:07 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia terus melakukan langkah persuasif terhadap Pemerintah Myanmar untuk segera menuntaskan krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di negara bagian Rakhine.

Langkah persuasif itu dilakukan karena Indonesia tidak mungkin mencampuri urusan negara lain.

"Kita tidak bisa mencampuri urusan negara anggota Asean lainnya, baik secara formal maupun informal," kata Sekretaris Ditjen Kerjasama Asean Kementerian Luar Negeri, Ashariyadi saat berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu (14/12/2016).

Ashariyadi meyakini bahwa langkah persuasif oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pemerintah Myanmar bakal menuai hasil. Ia mencontohkan langkah yang sama dilakukan saat terjadi konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand.

"Saya kok yakin dengan cara-cara seperti itu berhasil. Dengan cara pendekatan yang persuasif itu berhasil. Daripada harus berteriak-teriak di sidang ASEAN," jelasnya.

Baca juga: Indonesia Hati-hati Sikapi Isu Rohingya

Namun demikian, pihaknya mengaku akan mengakomodasi jika ada dorongan terhadap Asean untuk melakukan konvensi terkait kasus Rohingya.

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia sudah berulang kali menemui kepala pemerintahan atau state of chancellor Myanmar, Aung San Suu Kyi dalam rangka membujuk supaya tragedi kemanusiaan itu segera diatasi.

"Saya tadi bilang kalau Bu Menlu (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) sudah beberapa kali menemui Aung San Suu Kyi untuk men-stimulate beliau agar membujuk negaranya agar lebih serius, lebih proper menghadapi masalah tersebut," paparnya.

Bagi Ashariyadi, tragedi Rohingya tidak bisa hanya dilihat dari sisi etnis minoritas pemeluk agama Islam di Myanmar. Menurutnya, penanganan masalah itu harus lebih mengedepankan asep kemanusiaannya.

"Jangan sampai ada pengungsi dari manapun yang kebebasan haknya tertindas oleh pihak manapun. Kita tidak spesifik menyebut agama," jelasnya.

Kompas TV Kisah Bocah Rohingya Hidup Tanpa Orangtua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com