Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Imbau Pelaku Usaha Tak Wajibkan Karyawan Muslim Pakai Atribut Sinterklas

Kompas.com - 13/12/2016, 18:11 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau kepada pala pelaku usaha agar tak meminta karyawannya yang beragama Islam untuk mengenakan busana sinterklas menjelang perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

Pernyataan itu ia tulis di akun Facebook miliknya, Selasa (13/12/2016) sekitar pukul 13.00 WIB. Bahkan, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku telah mengirimkan surat kepada sejumlah pemilik usaha terkait imbauan itu.

"Untuk menghindari salah paham, dan cukup banyaknya komplain dari karyawan-karyawan yang merasa terpaksa, Pemkot Bandung sudah berkirim surat kepada pemilik usaha/retail untuk tidak meminta karyawannya yang muslim mengenakan atribut sinterklas di penghujung tahun ini di luar keikhlasannya," kata Emil.

Masih dalam tulisannya, Emil menyadari bahwa pernyataannya itu akan menuai pro dan kontra. Namun, ia mengatakan keputusan itu telah dipertimbangkan terlebih dahulu.

"Setiap keputusan saya selalu ada pro dan kontra. Namun hal ini sudah mempertimbangkan kondisi sosio kultural yang ada. Semoga hal ini bisa dipahami dengan baik sebelum salah paham membesar tidak pada tempatnya," tulis Emil.

"Damai selalu untuk Kota Bandung tercinta ini. Mohon maaf sebelumnya. Hatur nuhun," pungkasnya.

Keputusan tersebut mengundang ragam komentar dari netizen. Hingga pukul 16.59 WIB, postingan Ridwan Kamil disukai 27.000 pengguna Facebook dan telah dibagikan oleh 4.700 orang. Pernyataan itu pun telah dikomentari oleh 1900 orang.

Pemilik akun Novi Bintang berkomentar, "Saya tidak pernah meminta karyawan saya yang muslim untuk pakai atribut Natal. Tapi lucunya, malah mereka yang minta ke saya, biar seru katanya. Jadi gimana ya saya bingung takut disalahkan," tulis Novi.

Kerisauan Novi pun langsung ditanggapi oleh sang wali kota.

"Selama karyawannya yang meminta silakan saja dan selalu siap untuk menjelaskan. Nuhun," timpal Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com