Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Segera Periksa Aparat yang Terlibat Penembakan 4 Warga di Paniai

Kompas.com - 09/12/2016, 17:50 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tim Ad hoc Paniai yang dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia segera memeriksa anggota TNI dan Polri yang berada di lokasi kejadian dalam insiden penembakan empat warga di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, pada 8 Desember 2014 lalu.

Tim Ad hoc Paniai yang dibentuk Komnas HAM berfungsi untuk membawa kasus tersebut dengan barang bukti yang kuat ke Pengadilan HAM berat seperti dalam kasus pelanggaran HAM di Timor-Timur.

Pelaksana tugas Kepala Sekretariat Komnas HAM Provinsi Papua, Frits Ramandey, saat ditemui di Jayapura, Jumat (9/12/2016) mengatakan, aparat yang akan diperiksa berasal dari Polsek Paniai Timur, Koramil Paniai Timur, dan Paskhas dari TNI Angkatan Udara.

"Kami akan memeriksa mereka pada awal tahun depan. Saksi yang diperiksa berada di lokasi kejadian pada saat insidem tersebut," kata Frits.

Baca juga: Komnas HAM Segera Selidiki Kasus Penembakan Warga di Paniai

Ia pun menyatakan, Tim Ad hoc Paniai Komnas HAM akan berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan dalam proses pemeriksaan aparat dari tiga institusi tersebut.

"Sebenarnya Komnas HAM telah mengajukan surat ke Mabes TNI dan Polri untuk meminta hasil penyelidikan kasus penembakan warga di Paniai. Akan tetapi, mereka belum memberikan jawaban. Padahal, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan penanganan kasus ini secara transparan," tutur Frits.

Ia menambahkan, tim Ad hoc telah menerjunkan tujuh penyelidik dan dua staf ke Paniai untuk memeriksa 23 warga yang merupakan korban dan saksi dalam kasus tersebut pada tanggal 21 November hingga 25 November 2016 lalu.

Sayangnya, hanya tiga korban dan dua warga berstatus sebagai saksi yang bersedia memberikan keterangan bagi tim Ad hoc Paniai. Banyak korban dan saksi yang tidak hadir karena kecewa penyelesaian kasus ini tertunda selama dua tahun terakhir.

"Minimnya jumlah korban dan saksi yang memberika kesaksian tidak menjadi kendala bagi kami. Sebab, kami telah memiliki barang bukti dan hasil visum dari pihak rumah sakit setempat. Dengan data ini dapat menjadi dasar untuk membawa para pelaku ke pengadilan HAM," tegas Frits.

Diketahui, penembakan yang terjadi di Lapangan Karel Gobay di Distrik Paniai Timur telah menewaskan empat remaja, yakni Alpius Youw (17), Yulian Yeimo (18), Simon Degei (18), dan Alpius Gobai (17).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com