Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Isu" Rush Money", Warga Pangkalpinang Antusias Tukarkan Uang Lusuh

Kompas.com - 27/11/2016, 18:08 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Alih-alih terpancing isu rush money (penarikan uang) masyarakat di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung justru antusias memanfaatkan jasa penukaran uang lusuh dengan uang baru.

Bank Indonesia Pangkalpinang mencatat, jasa penukaran uang sejak setahun terakhir telah mencapai angka Rp 30 miliar.

“Belum ada laporan ya dari usaha perbankan soal rush money. Yang ada di sini (Bank Indonesia) masyarakat justru ramai untuk menukar uang,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Pangkalpinang, Edhi Rahmanto, Sabtu (26/11/2016).

Edhi mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh terhadap isu yang tidak jelas sumbernya. Untuk Bangka Belitung sendiri, kata Edhi, pemantauan kondisi ekonomi tetap dilakukan.

“Semuanya berjalan normal,” ujar Edhi.

Adapun fasilitas penukaran uang yang disediakan BI meliputi penukaran uang yang sudah lusuh dan uang yang sebentar lagi akan habis masa berlakunya.

Proses penukaran uang bisa dilakukan di kantor perwakilan Bank Indonesia atau pada mobil keliling yang khusus disediakan untuk penukaran uang.

Cukup tingginya animo masyarakat untuk menukarkan uang lusuh, dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap kualitas mata uang yang digunakan.

“Saya tukar uang logam recehan lama. Jumlahnya setelah dikumpulkan Rp 250.000,” ujar Fitri di kantor perwakilan BI Pangkalpinang. Fitri tampak senang, karena uang recehannya telah berganti dengan uang pecahan kertas yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com