Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Indonesia yang Dituduh Ikut Organisasi Anti-Erdogan Divonis Bebas

Kompas.com - 25/11/2016, 13:18 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Gaziantep Turki asal Indonesia, Handika Lintang Saputra, dibebaskan setelah ditahan oleh otoritas keamanan Turki sejak Juni 2016.

Handika ditahan karena dituduh bergabung dengan FETO, sebuah organisasi anti-pemerintah bentukan Fethullah Gulen yang dinilai terlarang oleh pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Informasi kepastian kebebasan Handika diterima Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Wonosobo, Tri Antoro, dari Pejabat Fungsional Diplomat Case Officer Turki dari Kementerian Luar Negeri, Hernawan Baskoro Abid, melalui sambungan telepon, Jumat (25/11/2016).

"Benar, kami baru saja mendapat kabar dari Kementerian Luar Negeri bahwa saudara Handika telah menjalani persidangan dan oleh hakim diputus bebas dari segala dakwaan," ungkap Tri.

Tri menjelaskan, Handika menjalani sidang pada Selasa (22/11/2016) bersama tiga warga negara (WN) Turki yang juga tersangkut kasus yang sama.

Hakim dalam persidangan itu memutuskan Handika bebas, seorang WN Turki menjalani tahanan luar dan dua lainnya tetap ditahan untuk menjalan proses hukum selanjutnya.

"Walaupun bebas, tapi Handika belum boleh keluar dari Turki terlebih dahulu. Sebab, keterangannya sebagai saksi bisa sewaktu-waktu diperlukan," tandas Tri.

Sejak awal, pihaknya telah berkeyakinan bahwa Handika murni menempuh pendidikan di Turki dan tidak bergabung dengan organisasi yang dinilai terlarang oleh pemerintahan setempat. Handika hanyalah korban salah tangkap ketika terjadi polemik antara kubu Fethulah Gulen dan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Turki yang sudah telah berjuang demi kebebasan Handika.

"Ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua bahwa upaya diplomasi antar Negara memerlukan perjuangan panjang," tuturnya.

Eko berharap Handika yang dikenal pintar Matematika itu untuk konsentrasi dalam belajar dan kelak akan mampu memberikan kontribusi positif bagi daerah dan negara.

Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Afif Nur Hidayat, juga mengapresiasi upaya Kementerian Luar Negeri yang terus mendampingi Handika, pemuda asal Desa Tlogo, Kecamatan Sukoharjo, itu, selama ditahan hingga persidangan.

Pihaknya berharap, Handika bisa segera kembali ke Tanah Air setelah semua proses hukumnya rampung. Afif juga berharap agar pemerintah memperhatikan pendidikan Handika yang sempat tertunda akibat terjerat kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com