Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Mus Maklumi Kesalahan Pandu Wijaya

Kompas.com - 25/11/2016, 10:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang, KH Moh Mustofa Bisri atau Gus Mus, memaklumi kesalahan yang dibuat oleh Pandu Wijaya. Gus Mus menilai bahwa tidak ada yang perlu dimaafkan atas komentar Pandu terhadap pernyataannya.

"Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda," tulis Gus Mus dalam akun resminya di Twitter, Jumat (25/11/2016) pagi.

Pernyataan itu disampaikan oleh Gus Mus untuk menanggapi permintaan maaf dari Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman, Kamis (24/11/2016). Melalui akun Twitter-nya, Fadjroel secara pribadi maupun mewakili Adhi Karya meminta maaf kepada Gus Mus.

(Baca juga Fadjroel Rachman Minta Maaf soal Kicauan Pandu Wijaya kepada Gus Mus)

Akibat komentarnya yang kurang pantas terhadap pernyataan Gus Mus, Pandu mendapatkan surat peringatan dari pimpinan proyek tempat dia bekerja.

Gus Mus mengatakan, karena Pandu sudah meminta maaf, ia tidak perlu dipecat dari pekerjaannya saat ini.

"Janganlah (dipecat). Dia sudah menyesal dan meminta maaf. Al-Musamih kariim...," tulis Gus Mus.

Fadjroel mengapresiasi sikap Gus Mus yang dengan lapang dada menerima hal ini. Ia mengatakan bahwa sikap Gus Mus itu menunjukkan bahwa Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama merupakan sosok berjiwa besar.

"Saya terima kasih sekali karena jembar (lapang) sekali sifat beliau. Bagaimana seorang tokoh sebesar Gus Mus ini dengan hati terbuka dan mengayomi menanggapi hal ini," kata Fadjroel kepada Kompas.com, Jumat pagi.

Atas kejadian ini, Fadjroel berencana menemui Gus Mus untuk bersilaturahim.

Ia juga menyatakan bahwa masalah ini akan diselesaikan oleh pimpinan proyek tempat Pandu bekerja karena Pandu bukan karyawan Adhi Karya, melainkan pegawai kontrak untuk proyek renovasi Gelora Bung Karno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com