Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja 14 Tahun Dikurung Dalam Gubuk Kayu Berbau Menyengat

Kompas.com - 22/11/2016, 13:56 WIB

PALI, KOMPAS.com - Sudah sekitar empat tahun, Nuraini (14), hidup terkurung dalam gubuk berukuran 3 meter x 3 meter di Gang Pelita, Kelurahan Talang Ubi Timur, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Pematang Ilir, Sumatera Selatan.

Kondisinya sangat mengenaskan. Tanpa sehelai pakaian pun, gadis bisu itu harus tinggal di atas gubuk berlantai kayu yang telah lapuk. Bau kotoran sangat menyengat di dalam gubuk tersebut.

Petugas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga PALI yang tengah mengecek pembangunan jalan di daerah tersebut, Senin (21/11/2016) siang, tidak sengaja melihat Nuraini yang mengintip dari dalam gubuk itu.

Mereka kemudian menghubungi lurah setempat, lalu membawa Nuraini ke RSUD Talang Ubi.

Samsia (60), nenek Nuraini, menuturkan bahwa setelah cucunya dititipkan kepadanya setelah ibu kandung Nuraini meninggal dunia.

Waktu itu Aini, sapaan Nuraini, masih berusia 1,5 tahun. Setelah itu, ayah Aini menikah lagi dan menyerahkan perawatan Aini kepada neneknya.

Sampai usia 10 tahun, Samsia yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung merawat cucunya seorang diri.

Menurut dia, ketika masih kecil, Aini sering mengalami kejang-kejang dan diobati alakadarnya hingga akhirnya tidak bisa berjalan dan berbicara seperti teman sebayanya.

Samsia terpaksa mengurung cucunya karena Aini sering memukul dan menggigit temannya. Aini juga sering buang air besar sembarangan dan tidak mau mengenakan baju.

Ia tidak sanggup mengawasi cucunya terus-menerus karena ia harus bekerja. Mengurung Aini menjadi satu-satunya pilihan.

"Ayah Aini saat ini bekerja jadi kuli bangunan di Kecamatan Tanah Abang dan hampir empat bulan belum pulang-pulang. Aini tinggal di pondok sendirian dan enggan memakai baju, kalau dimandikan pasti kejang-kejang, jadi Aini jarang dimandikan," ujar Samsia kepada Tribun Sumsel di RSUD Talang Ubi, Selasa (22/11/2016).

Ia menceritakan, Aini sama sekali tidak mau memakai baju. Kalau pun diberi baju, pasti dibuang atau dirobek.

Untuk makan sehari-hari, Samsia secara rutin mengantar makanan dan minuman untuk cucunya.

"Bukan tidak dirawat. Aini itu tidak mau pakai baju dan kalau kena air langsung kejang. Makanan dan minuman selalu aku antar," ujar Samsia.

Samsia mengakui bahwa keterbatasan keuangannya membuatnya tidak bisa membawa Aini berobat.

"Kalau diobati mungkin saja bisa sembuh. Dulu ada bantuan dari Camat Talang Ubi yang memberi makanan dan pakaian. Kalau bantuan berobat baru kali ini," kata Samsia. (Ari Wibowo/Tribun Sumsel)

Artikel ini telah tayang di Tribun Palembang dengan judul "Remaja Putri 14 Tahun Ini Dikurung di dalam Gubuk Bau Kotoran Menyengat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com