Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaik, 3 Balita Korban Bom Molotov Akan Jalani Operasi Plastik

Kompas.com - 20/11/2016, 21:47 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Kondisi tiga balita korban ledakan bom Gereja Oikumene Samarinda membaik. Rencananya, ketiga korban akan segera dioperasi plastik jika tim dokter RS AW Sjahranie tidak lagi menemukan infeksi luka bakar.

Operasi ini juga dilakukan agar korban yang seluruhnya anak-anak tak meninggalkan bekas luka bakar yang mengganggu.

Direktur RS AW Sjahranie Samarinda, dr Rachim Dinata, mengatakan, setiap hari pembersihan luka bakar di kamar operasi rutin dilakukan. Kini, tim dokter fokus mencegah infeksi di luka bakar yang dialami seluruh korban.

“Operasi plastik itu diperlukan kalau terjadi misalnya ada infeksi yang ternyata tidak bisa sembuh, itu pun harus kering betul dan terjadi pemendekan atau kontraktur baru. Dibuang dulu kulit yang rusak lalu kita ambil kulit yang bagus. Itu namanya skin graft, jadi kulit baru diambil ditempelkan di luka yang harus diperbaiki,” kata Rachim.

Rencananya, dua korban, yakni Alvaro (4) dan Anita (2), akan dipindahkan ke ruang rawat inap dalam beberapa hari ke depan, sedangkan Trinity (3) masih harus melewati masa kritis di ruang Neonatal Intensif Care Unit (NICU).

“Saat ini proses luka bakar sudah bagus sekali. Ibarat menanam tanaman kita harus harus suburkan dulu bawah tanamannya. Nah ini juga harus dibaguskan dulu kulit yang luka, jangan sampai ada infeksi sama sekali. Lalu kita lakukan operasi, supaya nanti kulit yang ditanam tidak terjadi infeksi gitu,” tuturnya.

(Baca juga: Bocah Trinity Korban Bom Molotov Sudah Bisa Ucapkan "Selamat Pagi Dokter")

Sebelumnya, Minggu (13/112016) sekitar pukul 10.00 Wita, seseorang melemparkan bom molotov di depan Gereja Oikumene. Bom meledak di sela ibadah Minggu.

Tercatat empat orang menjadi korban, seluruhnya adalah balita. Satu korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan. Masih ada tiga korban lagi yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Aparat kepolisian telah menetapkan tujuh tersangka yang merupakan jaringan pelaku pengeboman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com