Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Paling Ekstrem, Pelari Akan Lintasi 3 Gunung di Borobudur Marathon

Kompas.com - 18/11/2016, 17:37 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Borobudur Ultra Marathon adalah salah satu kategori lomba lari Borobudur Marathon 2016 yang akan dihelat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 19-20 November 2016.

Ketegori yang baru kali pertama dibentuk ini menjadi yang paling ekstrem karena peserta lari akan menempuh jarak sekitar 120 kilometer dan dibagi dalam tiga etape.

Koordinator lintasan Borobudur Ultra Marathon 2016, Budi Leksono, menjelaskan, etape pertama berjarak 40 kilometer. Peserta mulai lari (start) dari Stasiun Ambarawa, Kabupaten Semarang, pada Jumat (18/11/2016).

Mereka akan melewati rel bergerigi sepanjang 8,8 kilometer hingga Stasiun Bedono. Selanjutnya melintasi kawasan hutan Perhutani sepanjang 8,2 kilometer.

Untuk cek poin diadakan di Pandean, Dalangan, menyusuri jalan kampung dan bermalam di Kampung Gejakan, basecamp Gunung Merbabu.

Keesokan harinya, Sabtu (19/11/2016), lanjut Budi, peserta akan naik menuju Kenteng Songo di puncak Gunung Merbabu yang memiliki ketingian sekitar 3.265 meter dari permukaan laut (mdpl).

"Etape dua ini paling ekstrem, kami perkirakan peserta naik paling cepat 6 hingga 7 jam. Kemudian, turun paling cepat 4 hingga 5 jam, sehingga turun di Wonolelo, Sanden, sekitar pukul 16.00 WIB," papar Budi.

Setelah itu, pada etape kedua, peserta akan menempuh jarak 60 kilometer. Mulai dari dari Jrakah, Tlogolele, Sengi, Dukun yang berada di lereng Gunung Merapi. Lalu turun dan bermalam di tempat evakuasi akhir (TEA) Tanjung, Kecamatan Muntilan.

Etape ketiga, Minggu (20/11/2016) pagi, peserta akan berlari dari TEA Tanjung melintasi Desa Srowol, Desa Mendut, Desa Sambeng, Kedungombo sampai Tuksongo di kaki perbukitan Menoreh dan finish di Taman Wisata Candi Borobudur.

Menurut Budi, khusus untuk kategori ini, panitia tidak mengemas dalam bentuk kompetisi atau lomba, melainkan wisata. Sebab, peserta akan dapat menikmati keindahan alam dari Ambarawa hingga Borobudur sembari berolahraga.

"Sejauh ini peserta Ultra Marathon ada 86 orang, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Sebagian besar mereka adalah runner-runner yang menyukai tantangan ekstrem," kata Budi.

Budi menyatakan, demi menjaga keamanan dan kenyamanan peserta selama berlari, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Magelang dan Kodim 0705 Magelang. Ratusan petugas kemananan akan berjaga sepanjang jalur yang dilalui peserta.

“Dari Polres Magelang sendiri akan menerjunkan sekitar 100 anggota yang akan ditempatkan di titik-titik rawan. Sejumlah anggota juga akan membuat semacam pagar betis di setiap etape untuk mengantasipasi hal-hal yang menganggu keamanan," paparnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah Budi Santoso menambahkan, kegiatan bertajuk "Bank Jateng Borobudur Marathon 2016" ini terbagi dalam lima kategori, yakni Borobudur Ambassador Run & Celebrity Run menempuh jarak 3 kilometer; Borobudur 10 kilometer; Borobudur Half Marathon menempuh 21 kilometer, Borobudur Full Marathon menempuh jarak 42 kilometer dan Ultra Marathon menempuh jarak 120 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com