Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak "Hoax" soal Gempa Malang, Tim BPBD Kesulitan "Assesment" Kerusakan

Kompas.com - 17/11/2016, 11:33 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Banyak beredarnya informasi hoax terkait  gempa 6,2 Magnitudo yang terjadi di laut selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Rabu (16/11/2016) pukul 22.10 WIB,  membuat tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang kesulitan melakukan assesment kerusakan materil.

"Banyak informasi tidak benar dan tidak bisa dipertangungjawabkan yang datang kepada saya. Saya tidak ingin ini menimbulkan keresahan. Karena ini dampaknya sangat luas," kata Kepala BPBD Kabupaten Malang, Hafi Lutfi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/11/2016).

Ia mencontohkan informasi soal dampak gempa yang menyebabkan Pendopo Kabupaten Malang roboh. Informasi itu menurut dia tidak benar. Tidak ada bangunan yang roboh di komplek pendopo.

Selain itu juga adanya informasi dan foto yang beredar soal jalan yang retak di daerah Malang selatan. Lutfi menyebut gambar jalan retak itu ada di New Zeland bukan di Malang. Juga informasi soal kerusakan rumah di Desa Jati Bui, Kecamatan Sumber Pucung. Rumah itu disebutnya sudah rusak lama sebelum gempa itu ada.

"Makanya tim di lapangan ketika mengunjungi lokasi - lokasi itu ternyata tidak benar," jelasnya.

Ia tidak menampik bahwa ada rumah yang rusak akibat gempa tersebut. Namun jumlahnya masih belum bisa ditentukan. Temuan tim di lapangan, masih ada satu rumah yang dinyatakan rusak akibat gempa semalam, yaitu rumah di Kecamatan Pagelaran. Atap rumah itu ambruk akibat gempa.

"Yang kita tindak lanjuti adalah laporan dari pihak kecamatan. Karena wilayahnya luas maka butuh waktu," ungkapnya.

Gempa bumi tektonik 6,2 Magnitudo mengguncang laut selatan Jawa Timur, Rabu (16/11/2016) sekitar pukul 22.10 WIB. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com