Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanyut di Sungai, Seekor Bekantan Diselamatkan Warga

Kompas.com - 17/11/2016, 07:27 WIB
Megandika Wicaksono

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com – Seekor bekantan diserahkan warga Sampit bernama Sufi kepada Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Tengah. Bekantan itu hanyut di Sungai Mentaya dan diselamatkan warga.

“Diperkiakan bekantan ingin berpindah tempat untuk mencari makan. Namun karena kondisinya lemah dan kurus, bekantan ini hanyut terseret arus kurang lebih satu kilometer,” kata Komandan Pos Penjagaan Bandara dan Pelabuhan Sampit Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalteng Muriansyah, Rabu (16/11/2016) saat dihubungi dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Menurut Muriansyah, habitat bekantan di tepi sungai di Kecamatan Baamang Hilir sudah rusak akibat pembukaan lahan untuk perumahan, perkebunan sawit, dan juga sebagian terbakar pada tahun lalu. “Hutan di sana sudah tipis dan bekantan sudah jarang terlihat,” katanya.

Bekantan hanyut di Sungai Mentaya yang lebarnya hingga 400 meter pada Selasa (15/11/2016) sore. Bekantan itu diselamatkan Sufi yang sehari-hari bekerja sebagai operator perahu kelotok penyeberangan. Saat ini, bekantan masih dalam perawatan tim BKSDA di Sampit.

“Sekarang kondisi bekantan masih shock dan belum mau makan. Jika sudah sehat rencananya akan dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Lamandau,” ujar Muriansyah.

Dia menambahkan, tim BKSDA bersama Yayasan Borneo Orangutan Survival juga mengevakuasi orangutan jantan berusia sekitar 8 tahun yang masuk ke permukiman warga di Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur.

Koordinator Divisi Komunikasi dan Pendidikan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng Monterado Fridman menyampaikan, kondisi hutan di sekitar Desa Sungai Ubar Mandiri telah habis dan beralih fungsi jadi perkebunan kelapa sawit.

“Saat ini anak orangutan dibawa ke klinik Yayasan BOS untuk dilakukan observasi lanjutan tentang kesehatannya,” kata Monterado.

Setelah diperiksa, orangutan akan dipindahkan ke Taman Nasional Sebangau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com