Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Tanpa Pamrih Berusaha Obati Penderita Gangguan Jiwa

Kompas.com - 11/11/2016, 05:26 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya merupakan salah satu lembaga yang selama ini menampung dan mengobati penderita gangguan jiwa dengan cara tradisional.

Yayasan ini didirikan berdasarkan kesadaran beberapa warga yang prihatin dengan tak adanya penanganan serius bagi orang gila oleh pemerintah setempat.

Pengurus yayasan Dadang Heriyadi mengatakan, selama setahun pihaknya membutuhkan beras sebanyak tiga ton untuk memberi makan puluhan orang gila yang diobatinya.

Selama ini, biaya untuk keperluan itu hanya mengandalkan dari para donatur dan tidak ada anggaran khusus yang diberikan Pemerintah Kota Tasikmalaya bagi yayasan tersebut.

"Selama ini kami hanya mengandalkan pendanaan dari para donatur. Mereka adalah para pengusaha dan perusahaan yang ada di Kota Tasikmalaya. Jumlahnya pun minim dan seadanya," ungkap Dadang, Kamis (10/11/2016).

Dadang mengaku, selama ini orang gila yang ditemukan di jalan oleh petugas pemerintah langsung diserahkan ke yayasan ini. Namun, tak sepeser pun anggaran yang diberikan untuk mengobati pasien tersebut dari pemerintah.

Kendati demikian, ia beserta istri dan rekan-rekannya terus berupaya untuk bisa menghidupi dan mengobati pasiennya tersebut dengan anggaran seadanya.

"Ya, kadang kita juga patungan kalau sudah kekurangan biaya. Kita lebih kepada keprihatinan dan kesadaran kami saja untuk membantu mereka yang mengalami gangguan jiwa," kata pria yang rela keluar dari pekerjaannya sebagai pegawai PLN demi serius mengurus yayasan tersebut.

Selama ini, pihaknya bukan hanya menampung orang gila asal Tasikmalaya saja, tetapi juga dari beberapa daerah lainnya. Seperti dari Kota Bandung, Garut, Sukabumi dan beberapa daerah Jawa Tengah.

Dengan tempat seadanya, yakni kios bekas Terminal Cilembang, Kota Tasikmalaya, ia bersama rekannya tetap berupaya untuk mengobati para pasiennya tersebut.

"Daripada mereka berkeliaran di jalan-jalan kota. Kita berupaya untuk menampungnya dan mengobatinya," ujarnya.

Dapat bantuan

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sempat mengunjungi langsung yayasan ini dan melihat langsung kondisi pengobatan pasien orang gila secara tradisional.

Bahkan, tak tanggung-tanggung Dedi langsung melakukan kerja sama dengan yayasan tersebut agar bisa membantu orang gila di daerahnya.

"Saya tertarik dengan penanganan warga kelainan jiwa di yayasan ini. Mereka melakukannya dengan cara tradisonal, berbeda dengan rumah sakit yang mengandalkan obat kimia," kata Dedi.

Dedi mengimbau warga Indonesia untuk peduli pada perjuangan orang-orang yang berusaha mengobati penderita gangguan jiwa, termasuk Yayasan Mentari Hati.

"Kita sudah anggarkan Rp 1 miliar per tahun untuk membantu yayasan tersebut. Kita juga akan menitipkan warga yang kelainan jiwa ke yayasan ini. Kita sudah melakukan kerja sama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com