Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 16 Ton Sisa Peleburan Timah yang Akan Diselundupkan

Kompas.com - 05/11/2016, 22:22 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Upaya penyelundupan 16 ton tin slag (sisa peleburan timah) digagalkan tim Ditpolair Polda Kepulauan Bangka Belitung. Barang bukti serta dua orang tersangka diamankan saat hendak melakukan penyeberangan di Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang.

“Dugaan sementara tin slag ini akan diangkut menggunakan kapal laut dengan tujuan Jakarta,” kata Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Abdul Munim, kepada Kompas.com, Minggu (5/11/2016).

Kepingan tin slag berukuran ibu jari dan segenggaman orang dewasa, dikemas menggunakan karung plastik dan diangkut menggunakan dua unit truk. Masing-masing truk memuat sebanyak 8 ton tin slag. Muatan di dalam truk sempat disamarkan dengan ditutupi tumpukan besi-besi bekas.

“Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada izin dan surat keterangan resmi pengangkutan barang. Patut diduga melanggar Pasal 161 UU No 4/2009 tentang Minerba dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 10 miliar,” kata Abdul Munim.

Seluruh barang bukti kini dititipkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Pangkalpinang, sembari menunggu proses hukum lebih lanjut. Polisi saat ini masih mendalami kasus terkait asal muasal barang dan kemungkinan adanya tersangka lain.

Pengawasan terhadap perdagangan hasil tambang timah digiatkan seiring meningkatnya harga jual ekspor. Tercatat timah batangan asal Indonesia menembus harga 20.000 dollar AS per metrik ton.     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com