Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kembali Tangkap Pencuri Kayu Jati di Lamongan

Kompas.com - 05/11/2016, 15:20 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Aksi pencurian kayu jati kembali terjadi di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Terbaru, aksi pencurian kayu jati terjadi di dalam kawasan hutan petak 6 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukorame, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bluluk, Lamongan, pada Jumat (4/11/2016) dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB.

“Awalnya, petugas gabungan dari Polsek Sukorame dan Perhutani RPH Sukorame melakukan patroli rutin, dan sempat melihat gerak-gerik mencurigakan pada Kamis (3/11/2016) malam, sekitar pukul 23.30 WIB,” tutur Paur Subbag Humas Polres Lamongan Ipda Raksan, Sabtu (5/11/2016).

Namun hal tersebut, dibiarkan dulu oleh petugas. Pada Kamis dini hari, barulah petugas gabungan bertindak dengan menangkap Rawi (51), warga Desa Kesongo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, saat menebang kayu jati yang bukan miliknya.

Petugas gabungan mengamankan barang bukti berupa potongan kayu jati yang sudah dipotong dalam berbagai ukuran, yang telah dimasukkan ke dalam bak truk engkel berwarna kuning dengan nopol S 8135 J.

“Selain itu, petugas gabungan juga berhasil mengamankan dua gorok (gergaji kayu) di TKP (Tempat Kejadian Perkara), yang ditengarai digunakan oleh pelaku dalam menjalankan aksinya. Karena ada dua gorok, maka kami coba kembangkan kasus ini, karena tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain,” jelasnya.

Sebelumnya, petugas kepolisian Lamongan dalam rentang Bulan September 2016 lalu, juga berhasil menggagalkan upaya pencurian kayu jati di kawasan yang berbeda, sebanyak dua kali upaya pencurian.

Satu kasus pencurian kayu jati saat itu terjadi di Desa Wateswinangun, Kecamatan Sambeng, Lamongan. Dan kasus lainnya berada di wilayah Hutan Dadapan, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

“Untuk itu, kami akan gencarkan patroli rutin di kawasan hutan bersama dengan para petugas kehutanan setempat. Terutama, di tempat-tempat yang kami anggap memiliki kerawanan cukup tinggi,” sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com