Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu TKI yang Tenggelam di Batam Awalnya Hendak Hadiri Pernikahan Kakaknya

Kompas.com - 04/11/2016, 17:43 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Syarifuddin (32), seorang warga asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dipastikan menjadi korban tewas akibat tenggelamnya kapal pengangkut puluhan TKI asal Malaysia di Kepulauan Riau, Batam, pada Rabu (2/11/2016) lalu.

Pihak keluarga kali pertama menerima kabar duka melalui jejaring Facebook. Setelah dicek oleh pihak keluarga di Batam, dipastikan bahwa Syarifuddin yang hendak pulang kampung untuk menikahkan kakaknya ikut menjadi korban.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Tenggelamnya Kapal TKI Bertambah Jadi 54 Orang

Pihak keluarga korban berharap, pemerintah bisa memulangkan jenazah keluarganya untuk dikebumikan di kampung halamannya.

Jumat (4/11/2016), rumah orangtua Syarifuddin di Dusun Passembarang, Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, terus didatangi tetangga dan sanak keluarga yang memberikan ucapan belasungkawa.

"Dia adik kandung saya. Kami keluarga berharap agar jenazahnya dipulangkan ke kampung halaman," kata Rustan, kakak korban.

Rustam melanjutkan, pihak keluarga juga telah mengirimkan identitas korban guna memudahkan petugas dalam mengidentifikasi jenazah Syarifuddin.

Syarifuddin merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Ia sendiri telah lama merantau ke negeri jiran Malaysia, yakni sejak sepuluh tahun lalu.

Menurut pihak keluarga, korban hendak pulang kampung untuk menghadiri pesta pernikahan kakaknya. Namun naas, kapal yang ia tumpangi karam di tengah laut setelah dihantam ombak besar.

Seperti diketahui, kapal yang mengangkut 93 TKI dari Johor menuju Nongsa, Batam, tenggelam, Rabu (2/11/2016) pagi.

Kapal ini tenggelam sekitar 100 meter dari bibir pantai. Diduga, kapal tersebut menabrak karang dan dihantam ombak.

Baca juga: BNP2TKI Kawal Pemulangan TKI Ilegal Korban Kapal Tenggelam di Batam

Dari 93 TKI, 37 orang di antaranya ditemukan selamat dan puluhan lainnya tewas. Sementara itu, keberadaan beberapa penumpang lainnya belum diketahui karena diduga terbawa arus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com