Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Penyintas Erupsi Sinabung Tahap Dua Ditangani Pemkab Karo

Kompas.com - 03/11/2016, 15:42 WIB

KABANJAHE, KOMPAS — Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan melakukan pendampingan pada Pemerintah Kabupaten Karo dalam membangun relokasi mandiri bagi 1.682 keluarga penyintas erupsi Sinabung.

Pendampingan diharapkan bisa mempercepat proses relokasi yang sudah ditunggu tiga tahun dan ditargetkan selesai tahun ini.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah selepas memimpin rapat percepatan pembangunan relokasi mandiri di Kabanjahe, Rabu (2/11/2016) petang, mengatakan, penanggung jawab relokasi tetap Pemkab Karo. Pihaknya hanya melakukan pendampingan administratif dan teknis.

"Dana yang dialokasikan untuk relokasi hanya untuk 12 bulan," ujar Harmensyah.

Namun, melihat kondisi yang terjadi, BNPB akan mengupayakan perpanjangan paling lama hingga Maret 2017.

"Kalau makin lama pembangunan akan semakin banyak masalah," lanjutnya.

Dana yang dialokasikan bagi penyintas Rp 59,4 juta untuk rumah dan Rp 50,6 juta untuk usaha tani adalah dana perangsang. Warga bisa menambah sendiri. BNPB juga mendorong agar APBD mendukung kehidupan penyintas, terutama dalam membangun ekonomi produktif.

Relokasi mandiri yang merupakan relokasi korban Sinabung tahap II diperuntukkan bagi 1.683 warga. Setelah diverifikasi, hanya 1.682 orang. Kini, ditambah 221 warga yang juga berhak mendapatkan bantuan relokasi tahap II.

Harmensyah menyatakan, pihaknya bisa mengakomodasi usulan itu, tetapi harus benar-benar berhak dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Kalau salah, dananya harus dikembalikan," ujar Harmensyah.

Bupati Karo Terkelin Brahmana mengaku sejatinya malu atas proses penanganan pengungsi yang berlarut-larut. Ia berterima kasih dan berharap pendampingan dapat membuat Pemkab Karo bisa menangani bencananya secara mandiri.

Sejauh ini, sudah ada 530 penyintas yang menerima bantuan usaha tani dan 55 penyintas yang mendapatkan bantuan rumah. Sebanyak 120 penyitas lagi dalam proses verifikasi.

Terkait petunjuk teknis relokasi mandiri yang masih direvisi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karo Martin Sitepu mengatakan, dalam 2-3 hari ini petunjuk teknis sudah ditandatangani.

Sementara itu, pembangunan fasilitas publik relokasi tahap I di Desa Siosar, Kecamatan Tiga Binanga, bagi 370 warga menyisakan masalah. Fasilitas publik seperti sekolah dan sarana kesehatan belum bisa digunakan karena ada dugaan proses pembangunan senilai Rp 76,5 miliar bermasalah.

Kemarin Sinabung tercatat tiga kali erupsi dan meluncurkan awan panas. Pengamat Gunung Sinabung, Arif Cahyo, mengatakan, meski adanya penurunan erupsi dan luncuran awan panas dibandingkan sehari sebelumnya 19 kali, potensi awan panas dan erupsi masih tinggi. (WSI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 November 2016, di halaman 20 dengan judul "Relokasi Tahap II Mulai Ditangani Pemkab Karo".

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com