Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Bantul Diduga Berasal dari Bom Rakitan

Kompas.com - 01/11/2016, 15:08 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Yogyakarta, Kombes Pol Frans Tjahyono menyatakan, dugaan sementara, bom yang meledak setelah terinjak kerbau adalah jenis rakitan.

Frans juga belum bisa memastikan kekuatan daya ledaknya.

"Belum bisa kita pastikan, masih penyelidikan dari Gegana. Kalau indikasinya atau dugaannya jenis rakitan," ujar Frans saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (1/11/2016).

Baca juga: Ledakan Keras Terjadi di Bantul, Seekor Kerbau Terkapar

Kendati daya ledaknya belum bisa dipastikan, namun, lanjut Frans, dari kesaksian warga di sekitar lokasi bahwa suara ledakan memang cukup keras.

"Kekuatan daya ledaknya belum tahu. Masih dalam pendalaman, tetapi warga mendengar suara cukup keras," tegasnya.

Dari barang bukti di lokasi ditemukan adanya paku yang menancap di tubuh kerbau. Selain itu, terdapat juga pecahan logam.

"Bahannya masih kita selidiki, tetapi fakta di lapangan memang ditemukan paku dan logam," tandasnya.

Menurut Frans, saat ini pihaknya masih menyelidiki ledakan di pinggir area persawahan Karangnongko, Sumber Agung, Jetis, Bantul, ini. Pihaknya juga masih memeriksa saksi-saksi.

"Apakah disengaja atau tidak diletakkan di situ masih kita dalami. Termasuk siapa yang meletakan, juga masih kita selidiki," pungkasnya.

Dari pengamatan Kompas.com, pukul 14.51 WIB, Gegana sudah meninggalkan lokasi kejadian.

Baca juga: Ledakan di Bantul Terdengar hingga 1 Kilometer

Jalan Bakulan - Imogiri yang awalnya ditutup saat ini sudah dibuka kembali.

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan cukup keras terjadi di pinggiran sawah Karangnongko, Sumber Agung, Jetis, Bantul, Selasa (1/11/2016) sekitar pukul 10.30 WIB. Benda yang diduga bom rakitan ini meledak terinjak seekor kerbau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com