Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Amran Ancam Bantuan Pertanian Akan Dihentikan jika...

Kompas.com - 28/10/2016, 14:55 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

BOYOLALI, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta bupati dan wali kota untuk bisa meningkatkan produktivitas padi hingga menjadi swasembada.

Amran mengancam akan menghentikan bantuan dari pusat jika produktivitas di daerah penerima bantuan pertanian tetap rendah.

"Kami minta agar produksi di semua bupati-wali kota naik. Kalau tidak naik mendingan dikasih anak yatim piatu, ketimbang ke daerah," kata Amran di sela peringatan ke-36 Hari Pangan Sedunia di Kabupaten Boyolali, Jumat (28/10/2016).

Amran mengatakan, kementeriannya serius untuk meningkatkan produktivitas padi demi kedaulatan pangan tanah air. Oleh karenanya, pihaknya mereformasi sejumlah kebijakan yang dinilai menghambat swasembada.

Dia pun menghilangkan tender pengadaan alat pertanian.

"Regulasi yang menghambat swasembada sudah dihilangkan. Misalnya soal tender, dihilangkan. Kalau pengadaan sejak Januari, lalu panen tiga bulan lagi, datang ketika sudah selesai panen," ujarnya.

Untuk mewujudkan swasembada itu, pihaknya pun mencoret anggaran perjalanan dinas, rapat, kegiatan peresmian yang totalnya mencapai Rp 1,2 triliun.

"Uang itu semua dicoret diganti belikan traktor," paparnya.

Peringatan Hari Pangan Sedunia di Boyolali ditandai dengan sebuah ikon menara jagung setinggi 15 meter, dengan diameter tiga meter.

Menara jagung dirancang apik dengan jagung jenis Bisi-18. Menara disusun rapi menjulang tinggi diletakkan di depan arena pusat pameran.

Selain menara jagung, peringatan dilengkapi dengan beberapa ruang pameran dan panggung hiburan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com