Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Gorontalo, 18 Orang Terjebak di Daerah Tambang

Kompas.com - 27/10/2016, 11:37 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com –  Sekitar 18 orang warga Kota Gorontalo tidak diketahui nasibnya akibat banjir bandang. Mereka terjebak daerah tambang di perbukitan Bilato, Kabupaten Gorontalo, Kamis (27/10/2016).

Dari 18 orang tersebut, 16 orang di antaranya adalah karyawan Bakso Senayan Lapangan Tembak Gorontalo.

Awalnya rombongan mereka berjumlah 23 orang, mereka melakukan touring dengan menggunakan motor ke Marisa, Kabupaten Pohuwato. Mereka berangkat dari Kota Gorontalo pada Senin malam.

Saat kembali ke Kota Gorontalo, 18 orang lainnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Gorontalo melalui jalur Batudaa Pantai. 5 orang lainnya pulang melalui jalur Trans Sulawesi dan telah tiba di rumah masing-masing.

“Rombongan mereka pisah di jembatan Tangkobu saat air sudah mulai meninggi dan menggenangi jalan, suami saya yang termasuk 18 orang menuju ke Batudaa Pantai melalui Bilato,” kata Titin Tangahu (23), warga Ipilo.

Suami Titin, Saddam Hippy bersama 17 orang lainnya hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Terakhir kontak melalui telepon genggam pada Kamis pagi tadi dengan keluhan semua rombongan kelaparan dan kelelahan.

Titin menceritakan, rombongan sulit dihubungi karena daerah yang mereka tidak ada sinyal dan ponsel mereka sudah kehabisan baterai.

“Suami saya mengatakan rombongan tidak tidur semalaman, posisi mereka di daerah Bilato yang tidak ada perkampungannya, hanya ada 2 rumah tenggelam sampai ke atap yang sudah ditinggalkan penghuninya,” ungkap Titin.

Satu orang rombongan atas nama Lia dalam kondisi sakit perut. Lainnya kelaparan dan lemah.

Dalam rombongan tersebut terdapat 5 orang perempuan dan 13 orang laki-laki. Selain Saddam Hippy, juga ikut saudaranya yang bernama Kholik Hippy. Sisanya adalah karyawan Bakso Senayan Lapangan Tembak Gorontalo.

“Sekarang kami tidak bisa menghubungi lagi, posisi mereka katanya berada di atas gunung daerah tambang Bilato” kata Titin.

Ia berharap pemerintah bisa mengevakuasi dan melakukan pertolongan terhadap rombongan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com