Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMU di Bengkulu Olah Cangkang Keong Mas Menjadi Kue Pencegah Osteoporosis

Kompas.com - 27/10/2016, 05:38 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Yoravika Dwiwibangga dan Darma Gusti Lestari, dua orang siswi SMA Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu mengolah cangkang telur dan keong emas menjadi kue sekaligus untuk mencegah penyakit osteoporosis.

Kue unik berkhasiat obat ini sempat menggondol medali emas dalam lomba Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (Fiksi) kategori gagasan boga di Bandung, September 2016.

"Ide ini kami dapat berdasarkan studi literasi pustaka dan informasi di internet. Kami melihat kandungan keong emas mengandung 66,70 persen kandungan kalsium oksida, jadi kandungan zat kapur sangat banyak dan bisa mencegah osteoporosis," kata Yoravika, Rabu (26/10/2016).

Riset pembuatan kue ini dilakukan kedua siswi ini selama empat bulan. Adapun memasak kue tersebut layaknya membuat kue kering.

Cara membuatnya, cangkang dibersihkan dan direndam dengan air panas, agar daging dan cangkang keong emas berpisah.

"Lalu cangkangnya kita ambil, direndam dengan air bersih selama enam jam, setelah itu direndam dengan air jeruk lagi selama enam jam, lalu dijemur selama satu hari," paparnya.

Setelah itu ditumbuk menjadi halus seperti tepung. Bahan utama kue ini ditambah juga dengan tepung terigu, sagu, maizena, telur, gula pasir, baking soda dan lainnya.

"Dipastikan, inovasi makanan ini tidak ada zat membahayakn bagi tubuh manusia," sebutnya.

Menurut mereka, masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan menyambut baik temuan tersebut, meski belum diproduksi secara masal.

"Kue ini masih harus diperiksa lebih lanjut oleh BPOM, namun sejauh ini sudah bisa dikonsumsi. Promosi kue ini akan terus kami sosialisasikan pada masyarakat," ujar Yoravika.

Saat ini mereka juga sedang mengajukan hak paten untuk kue tersebut.

Sementara itu, Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, menyatakan Pemda setempat akan mendukung hasil kreatif siswa tersebut dalam bentuk anggaran di APBD untuk menjadikan temuan kue berkhasiat obat ini menjadi produk andalan daerah.

"Ini temuan luar biasa dan Pemda akan apresiasi dalam bentuk support dana agar temuan ini menjadi kue tersebut menjadi layak konsumsi secara massal," kata Dirwan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com