Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan Gorong-gorong Bandung Disebut Keliru, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Kompas.com - 26/10/2016, 12:13 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memberi jawaban atas kritikan yang dilontarkan Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat Anang Sudharna terkait insiden banjir besar di Bandung pada Senin (24/10/2016) lalu.

Dalam pernyataannya ke sejumlah media, Anang menyebut bahwa pengerjaan gorong-gorong yang dilakukan Pemkot Bandung keliru lantaran salurannya kecil dan tidak ada resapan air.

Menanggapi hal itu, Ridwan mengatakan, tahun ini Pemkot Bandung sedang memperbesar saluran air di sejumlah titik di Kota Bandung, salah satunya di seputaran Jalan Ir. H. Djuanda (Dago).

"Dengan ini kami sampaikan hak jawab, bahwa gorong-gorong di Jalan Dago itu justru diperbesar sampai 2x2 meter, (gede pisan). Resapan air ada di pulau-pulau tanaman (warna hijau digambar) dan rencananya ada ribuan biopori untuk resapan tambahan dibatas aspal dan trotoar (lihat gambar). Mari membiasakan bertanya dengan baik sebelum berkesimpulan. Hatur nuhun," tulis Ridwan dalam akun Facebooknya.

Sebelumnya, Ridwan menyebutkan, saat ini Pemkot Bandung tengah memperbaiki 19 ruas saluran air di Bandung.

"Kalau ada orang yang bilang gorong-gorongnya kecil, mungkin yang dia lihat ducting kabel. Jadi di bawah trotoar itu ada dua kotak, satu kotak saluran air 2x2 meter, ada kotak ducting kabel 50x50 sentimeter. Ini terjadi di 19 ruas jalan itulah kenapa di mana-mana terlihat jalan Bandung lagi diperbaiki," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Iskandar Zulkarnain punya analisa terkait tingginya volume air yang melimpas ke jalanan dalam insiden banjir di Bandung.

Zul, sapaannya, mengatakan, tingginya curah hujan di wilayah dataran tinggi membuat sungai tak mampu menampung debit air. Sehingga, air yang semestinya mengalir di sungai, meluap menuju gorong-gorong yang hanya punya kapasitas menampung pembuangan air di jalan.

"Dengan kondisi cuaca sekarang dan memang debit air dari hulu atau daerah atasnya besar. Jadi harusnya yang drainasenya hanya menampung air dari jalan, jadi menampung air dari limpasan sungai. Itu yang menyebabkan kenapa jalan kadang menjadi banjir," ucapnya.

Untuk mengatasi hal itu, Zul menuturkan pihaknya telah melakukan pelebaran gorong-gorong di sejumlah titik.

"Sekarang contoh di Dago dari kapasitas saluran hanya 80 x 1 sentimeter sekarang besarnya jadi hampir 2x2 meter. Di Dago tidak ada keluhan ya padahal itu salurannya belum beres," katanya.

Kompas TV Ridwan Kamil Selidiki Penyebab Terjadinya Banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com