Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Capai Rp 60.000, Wali Kota Padang Ajak Warga Menanam Cabai

Kompas.com - 26/10/2016, 09:29 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengimbau warga untuk menanam cabai di rumahnya guna menekan harga di pasaran sekaligus menekan inflasi di daerah.

"Satu keluarga saja tanam sepuluh pot plastik di rumah, bila dalam seratus ribu keluarga yang menanam tentu akan cukup untuk mengembalikan harga cabai di pasaran," katanya di Padang, Rabu (26/10/2016).

Menurut dia, program warga tanam cabai ini telah lama jadi bagian dari program prioritas pemerintah, namun mungkin implementasinya belum menyeluruh. Artinya, masih banyak warga yang belum melakukan instruksikan penanaman cabai tersebut.

Dengan meningkatnya harga cabai hingga Rp 60.000 per kilogram, sebut dia, maka keharusan menanam cabai warga perlu diperkuat.

"Jelas meningkatnya harga cabai ini juga bisa meningkatkan inflasi di Padang, dan ini akan merugikan daerah," ujarnya.

Menurut dia, meningkatnya harga cabai tidak hanya terjadi di Padang, namun daerah lain di Indonesia dan kecenderungannya terjadi saat bulan Oktober.

Terutama katanya, saat cuaca ekstrem yang menyebabkan tanaman cabai terganggu pertumbuhannya.

Dengan adanya warga menanam cabai ini, kata Mahyeldi, minimal untuk kota Padang, kesulitan harga bisa teratasi.

"Gerakan ini akan dimulai dari aparatur sipil negara, TNI dan Polisi," ujarnya.

Dengan jumlah anggota ASN yang ada tambah pihak keamanan dapat mensubstitusi kekurangan pasokan cabai di pasaran.

Kemudian mulai dari sini akan disosialisasikan dengan cara persuasif kepada masyarakat sipil lainnya.

Jika perlu, katanya, Padang bisa melakukan swasembada cabai bila seluruh rumah tangga mau menanam cabai.

Sementara itu salah satu petani di Kuranji Padang Syamsuarni berharap selain menggalakkan tanam cabai, pemerintah juga perlu memberikan sosialisasi tentang menanam cabai tersebut.

Sebab katanya, banyak juga warga yang pemula dan tidak bisa menanam pohon.

"Dengan begitu program akan lebih tepat sasaran," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com