Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Sinyal Tanda Bahaya, Basarnas Pastikan Bukan dari Pesawat Kecelakaan

Kompas.com - 23/10/2016, 21:31 WIB
Sukoco

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Basarnas Kalimantan Timur memastikan bahwa sinyal distress dari emergency locator transmitter (ELT) yang diterima pesawat Garuda saat melakukan penerbangan dari Kabupaten Berau ke Kota Balikpapan bukan berasal dari pesawat yang mengalami kecelakaan.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Balikpapan Octavianto mengatakan, petugas Siaga Komunikasi Basarnas Balikpapan menerima sinyal distress pada Minggu, (23/10/2016), pukul 09.35 Wita.

“Kami terima hanya berupa sinyal distress saja di frekuensi 121.5 MHz. Hasil koordinasi dengan ATC Balikpapan yang berkoordinasi ke IDMCC memberikan informasi sinyal tersebut berasal dari beacon terregistrasi PR-WZR dari Brazil,” ujar Octavianto.

(Baca juga: Pesawat Wings Air Tabrak "Towing Tracktor" di Bandara Halim)

Ia menambahkan, dengan menggunakan manpack direction finder, tim Basarnas mendeteksi asal sinyal yang sempat ditangkap pesawat Garuda.

Pada pukul 16.20 Wita tim Basarnas menemukan bahwa sinyal itu berasal dari salah satu maskapai penerbangan di Bandara Sepinggan Balikpapan. Sinyal tersebut berasal dari salah satu pesawat cargo PT Tri Mg.

Menurut dia, pihak pemilik pesawat memastikan tidak ada kecelakaan. Mereka menyatakan bahwa mereka tengah melakukan perawatan rutin pesawat pagi ini.

“Pihak perusahaan telah menghadap ke Kantor Basarnas Balikpapan dan memberikan keterangan secara tertulis terkait sinyal tersebut,” kata Octavianto.

Ia mengatakan, alat pemancar sinyal darurat ada beberapa jenis, di antaranya ELT utk di pesawat, EPIRB pada kapal dan PLB Utk personal.

(Baca juga: Antisipasi Kecelakaan, Pesawat Diuji Tabrakan dengan Drone)

Alat tersebut otomatis akan memancarkan sinyal 406 yang akan ditangkap oleh instrumen radio di frequensi 121.5 MHz apabila dihidupkan secara sengaja atau saat terjadi kecelakaan.

Sinyal tersebut akan ditangkap oleh satelit Leo Sat dan Geo Sat milik SAR. Sinyal tersebut juga akan ditangkap oleh maskapai dan kantor-kantor Basarnas terdekat.

“Dengan demikian sudah dipastikan tidak ada musibah kecelakaan pesawat atau pendaratan darurat,” kata Octavianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com