Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lautan Pasir Gunung Bromo Kembali Dibuka untuk Wisatawan

Kompas.com - 22/10/2016, 11:11 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Lautan pasir yang terdapat di kaldera Gunung Bromo kembali dibuka untuk aktivitas wisatawan terhitung sejak Jumat (21/10/2016). Hal itu menyusul turunnya status gunung dengan ketinggian 2.329 mdpl itu dari level III (Siaga) ke level II (Waspada).

Sesuai surat dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral RI nomor 5648/45/BGL/2016 tertanggal 20 Oktober 2016, status Gunung Bromo diturunkan dari siaga ke waspada.

"Sudah seperti sebelumnya lagi. Wisatawan sudah boleh ke lautan pasir," kata Bagian Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Antong Hartadi kepada Kompas.com, Sabtu (22/10/2016).

Namun demikian, wisatawan masih belum boleh mendekati kawah aktif Gunung Bromo sebab dalam kondisi waspada, radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo masih menjadi daerah terlarang untuk dikunjungi.

"Kalau ke kawah masih belum boleh. Selama 2016 ini memang ke kawah belum boleh," tuturnya.

Pihak TNBTS sudah memasang tanda larangan untuk mendekati kawah dan sejumlah petugas untuk mengarahkan pengunjung supaya tidak mendekat ke kawah.

"Sudah ada tugu penanda larangan. Tapi namanya pengunjung, biasanya banyak yang nekat," tambahnya.

Sebelumnya, pada Senin (26/9/2016), Gunung Bromo yang berstatus waspada dinaikkan ke level siaga. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) setempat menetapkan jarak aman dalam radius 2,5 kilometer dari kawah aktif Bromo. Akibatnya, lautan pasir ditutup untuk aktivitas wisatawan.

Selama lautan pasir ditutup, Antong mengaku tidak terlalu berpengaruh terhadap kunjungan wisata sebab tetap banyak wisatawan yang berkunjung meski tidak boleh masuk ke kawasan lautan pasir. Kebanyakan wisatawan memilih berkunjung ke Puncak Penanjakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com