Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kalteng Tangkap Penjual Satwa yang Berdagang via "Online"

Kompas.com - 20/10/2016, 07:30 WIB
Megandika Wicaksono

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com – Jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Tengah menangkap As (23), tersangka penjual satwa liar dilindungi secara online atau dalam jaringan.

Seekor anak elang bondol (Haliastur indus), seekor anak musang pandan (Paradoxurus hermaphroditus), dan 8 anak kucing hutan (Prionailurus bengalensis) disita.

“Satwa dijual melalui Facebook dan harga per ekor antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Komisaris Besar Asep Taufik, Rabu (19/10/2016), di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Asep menyampaikan, satwa liar itu diduga berasal dari Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah dan dijual ke sejumlah wilayah seperti di Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur), Jakarta, Surabaya, dan Medan (Sumatera Utara).

“Dari hasil interogasi, satwa ini dikirim melalui darat dan juga melalui pesawat,” katanya.

Asep mengatakan, kasus ini masih didalami untuk mencari tersangka lain yang diduga terlibat dalam jaringan jual beli satwa liar dilindungi itu.

Atas perbuatannya, tersangka As yang ditangkap di Banjarmasin pada Selasa (18/10) malam dikenakan Pasal 21 Ayat (2) huruf a Juncto Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.

“Ancamannya 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta,” kata Asep.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Tengah, Nandang Prihadi mengatakan, satwa liar tersebut kini dititipkan di Yayasan Kalaweit dan Yayasan Borneo Orangutan Survival Nyaru Menteng untuk diperiksa kesehatannya.

Jika dinyatakan sehat dan melihat perkembangannya selama waktu 2 minggu sampai 4 minggu ke depan, akan dilepasliarkan kembali.

“Tempat pelepasliaran direncanakan di Taman Nasional Sebangau,” kata Nandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com