Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Lutung Jawa yang Diserahkan Warga Jalani Rehabilitasi

Kompas.com - 18/10/2016, 16:47 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Javan Langur Center (JLC) Coban Talun, Kota Batu, Jawa Timur kembali kedatangan lutung jawa untuk direhabilitasi. Project Manajer JLC, Iwan Kurniawan, mengatakan, ada empat lutung yang baru datang.

Keempat lutung itu merupakan penyerahan dari warga kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

"Diserahkan oleh warga dari penertiban BKSDA masing-masing," kata Iwan, Selasa (18/10/2016).

Empat ekor lutung itu, di antaranya lutung betina dari Lamongan berusia tujuh bulan. Selain itu juga lutung jantan dari Jember berusia 10 bulan, lutung betina dari BKSDA Yogyakarta berusia satu tahun dan lutung betina dari Probolinggo berusia tujuh tahun. Rata-rata pemilik lutung tersebut sudah memeliharanya sejak kecil.

"Kondisinya saat diserahkan beragam. Secara fisik bagus tapi secara laborat masih belum tahu," ungkapnya.

Selama sepekan, petugas akan melakukan observasi terhadap keempat lutung tersebut. Meski secara fisik dalam kondisi baik, lutung yang didapat dari Probolinggo dan Jember mengalami kelainan.

Dia tidak lagi makan dedaunan, melainkan diberi makan nasi goreng, roti dan tahu campur oleh pemiliknya. Bahkan, untuk lutung yang dari Probolinggo diserahkan dengan kondisi memakai anting, kalung dengan rambut dicukur mohawk.

"Kami akan latih dulu agar mau makan daun lagi," ucap Iwan.

Menurut dia, lutung merupakan jenis hewan pemakan dedaunan sehingga jika diberi makan dengan jenis makanan lain akan berpengaruh terhadap sistem pencernaannya. Pasalnya, sistem pencernaan yang ada di dalam tubuh lutung didesain untuk mencerna serat.

"Akan ada masalah seperti radang usus, lambung juga saluran pembuangan," ungkapnya.

Dengan datangnya empat ekor lutung itu, Iwan mengaku sudah ada 12 ekor lutung yang sedang menjalani proses rehabilitasi, yaitu terdiri dari empat ekor lutung jantan dan delapan ekor betina.

Empat lutung yang baru datang itu akan menjalani medical check-up, lalu dikarantina selama tiga bulan dan dievaluasi dengan dilakukan medical check-up lagi.

"Baru setelah itu dilakukan sosialisasi selama enam bulan sampai sampai dua tahun dan kalau dirasa sudah siap akan dilepasliarkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com