Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Banjir Terus Meluas di Cilacap

Kompas.com - 12/10/2016, 16:48 WIB

SEMARANG, KOMPAS — Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, hingga Selasa (11/10/2016), semakin meluas. Sedikitnya 1.500 rumah di Kecamatan Sidareja dan Kedungreja, Cilacap, terendam banjir. Akibatnya, 230 warga terpaksa mengungsi.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengungkapkan, air yang menggenangi permukiman warga semakin meluas akibat hujan deras yang sejak dua hari terakhir terus mengguyur daerah tersebut. Ketinggian air berkisar 40-170 cm.

"Sebelumnya hanya sedikit desa yang terdampak. Kini, sudah ada 10 desa di Kecamatan Sidareja dan Kedungreja tergenang banjir," ungkap Komara.

Kepala Unit Pelaksana Teknis BPBD Cilacap Wilayah Sidareja Agus Sudaryanto menambahkan, hujan deras terus-menerus melanda wilayah itu hingga Selasa malam. BPBD menyiagakan perahu karet untuk mengevakuasi warga.

"Kami telah menyalurkan bantuan logistik di titik-titik pengungsian," ujarnya.

Wilayah Jateng bagian selatan, khususnya Cilacap, masih akan dilanda cuaca ekstrem tiga hari ke depan.

Wilayah Bojonegoro, Jawa Timur, juga mulai siaga II sejak Selasa (11/10) pukul 00.00. Sejumlah wilayah, seperti Kecamatan Trucuk, Bojonegoro Kota, dan Balen mulai digenangi air luapan Bengawan Solo. Hingga pukul 18.00, luapan sungai itu merendam 565 hektar tanaman padi, 10 hektar palawija, dan 125 hektar tanaman jagung di Kecamatan Trucuk, Malo, Balen, Kanor, dan Baureno.

"Tanggul Avur Kali Ingas, di Pucangarum, Kecamatan Baureno, jebol pada cek dam yang belum selesai pengerjaannya. Warga bergotong royong membenahinya," ujar Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo.

Di Sampang, Pasuruan, dan Sidoarjo genangan air mulai surut. Sejak Senin (10/10) siang, jalan Trenggalek-Ponorogo di Kilometer 16 sudah bisa dilalui kendaraan.

"Pekerjaan utama membersihkan sisa material dan menyingkirkan batu yang menempel di tebing," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Trenggalek Agung Widodo.

Untuk menanggulangi banjir, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo Agoes Tjahjono mengatakan, sudah memaksimalkan 12 rumah pompa untuk menyedot genangan air. Rumah pompa itu tersebar di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Waru, dan Taman.

"Setiap rumah pompa bisa menyedot 300-500 liter air per detik," katanya.

Belum selesai

Jembatan Ciputrapinggan di selatan Jabar yang ambles juga belum dapat dilintasi kendaraan beroda empat atau lebih. Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kalipucang dan Pangandaran hanya dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Akibatnya, perjalanan bus tujuan kawasan wisata Pangandaran berhenti di Kalipucang. Penumpang bus kemudian berjalan kaki melewati jembatan itu dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot ataupun ojek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com