Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Pelajar Purwakarta Belajar Beternak Sapi ke Australia

Kompas.com - 07/10/2016, 14:43 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 20 siswa SMA di Purwakarta akan terbang ke Australia untuk belajar mengelola peternakan sapi.

"Yang pergi 20 anak. Saat ini masih dalam seleksi. Hasilnya keluar hari ini," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dihubungi, Jumat (7/10/2016).

Dedi menjelaskan, proses seleksi dilakukan langsung oleh tim dokter hewan Australia. Mereka yang terpilih adalah anak-anak yang mempunyai komitmen tinggi dalam pengembangan peternakan sapi.

Karena itu, salah satu kriterianya adalah anak yang pernah menggembala dan mengurus hewan ternak, baik sapi maupun domba.

"Ada proses wawancara dan psikologi. Karena si anak akan di Australia selama tiga bulan, jadi secara psikologis, mereka harus siap," terangnya.

Sebenarnya, program ini ditujukan untuk anak SMP. Namun tidak bisa dilakukan karena terkendala aturan dari Australia.

"Australia tidak bisa menerima, karena usia SMP masih di bawah umur. Jadinya dialihkan ke SMA," terangnya.

Dengan pendidikan peternakan ini, Dedi berharap, minimal kebutuhan daging sapi di Purwakarta terpenuhi. Saat ini, kebutuhan daging sapi di Purwakarta sebesar 2 ton per hari.

"30 persen dari kebutuhan dipenuhi Purwakarta, sisanya dari luar Purwakarta," terangnya.

Selain itu, alasan lainnya Pemkab Purwakarta menyekolahkan 20 anak tersebut untuk menyelesaikan persoalan peternakan sapi di Indonesia.

Ia mencatat, ada empat persoalan. Pertama, genetik. Sapi Indonesia kurang bagus, sehingga harus dikawinsilangkan. Kedua, persoalan nutrisi sapi yang tidak terlalu diperhatikan.

Biasanya, sapi di Indonesia dilepas pagi sehingga memakan rumput seadanya. Peternak kurang memperhatikan kandungan nutrisi dalam rumput tersebut.

Ketiga, manajemen pengelolaan kandang. Keempat mindset. Peternak di Indonesia kerap menganggap beternak hanya kegiatan rutin, sehingga manajerial peternakan tidak memadai.

"Ini karena faktor pendidikan juga. karena itulah saya sekolahkan anak-anak ini ke Australia," terangnya.

Rencananya, ke-20 anak ini terbang ke Australia pada Januari 2017. Sebelum terbang, mereka akan mendapatkan berbagai pengarahan dari tim Australia di Purwakarta.

"Semua kegiatan dibiayai APBD," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com