Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Kupang, Tiga WNI yang Disandera Abu Sayyaf Ingin Bertemu Gubernur NTT

Kompas.com - 27/09/2016, 11:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Tiga orang warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sempat disandera oleh kelompok Abu Sayyaf dipulangkan ke kampung halamannya.

Dengan menggunakan pesawat Batik Air, ketiganya tiba di Bandara El Tari Kupang, Senin (26/9/2016) sekitar pukul 22.00 Wita.

Tiga korban itu adalah Theodorus Kopong Koten, Laurensius Koten, dan Emanuel Arkian Maran. Mereka menginap semalam di Kota Kupang dan akan melanjutkan perjalanan ke kampung mereka di Desa Latonliwo, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Selasa (27/9/2016) sore.

Sebelum bertolak ke kampung, mereka bertiga akan bertemu Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Ketiganya didampingi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur Andreas Kewa Ama, Camat Tanjung Bunga, Ramon Mandiripira dan istri dari Laurensius Koten.

Mereka enggan berkomentar banyak kepada wartawan karena terlihat masih shock. Ketiganya terlihat duduk sambil menunggu Frans Lebu Raya yang sedang mengikuti sejumlah kegiatan di tempat lain.

Camat Tanjung Bunga Ramon Mandiripira mengatakan, para korban yang memiliki ikatan keluarga itu merantau ke Malaysia sebagai nelayan. Laurensius Koten sudah 14 tahun berada di Malaysia dua temannya baru enam bulan merantau.

Menurut dia, ketiga korban itu telah memiliki keterampilan sebagai nelayan dari tanah perantauan. Hal itu dapat modal utama dan perhatian pemerintah setempat dapat saja memberikan bantuan berupa motor atau alat tangkap lain.

"Ketiganya mungkin tidak akan merantau lagi ke Malaysia," kata dia.

Ketiga warga NTT tersebut diculik saat menangkap ikan di perairan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu, Sabah, Malaysia, Sabtu (9/7/2016) sekitar pukul 24.00 waktu setempat.

Korban bernama Laurensius Koten selaku juragan kapal pukat tunda LD/114/5S serta Emanuel dan Teodorus Kopong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com