Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarang Punya Rumah Singgah untuk Anak Penderita Kanker

Kompas.com - 26/09/2016, 15:16 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang kini memiliki rumah singgah untuk penderita kanker.

Rumah singgah untuk penderita rawat jalan ini merupakan yang ketiga di Indonesia, setelah Makassar dan Pekanbaru.

Rumah itu membantu pasien maupun keluarga pasien untuk berobat ke rumah sakit besar.

Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia Ira Soelistyo mengatakan, rumah singgah didirikan dengan fokus utama membantu memberikan perawatan pada anak-anak penderita kanker.

Anak yang mengalami penyakit dirawat, dididik, serta diberi tempat untuk tinggal sementara. Anak juga diberi pendidikan sekolah sekaligus bermain di rumah tersebut.

"Kami berikan secara komprehensif, meski kena musibah tetapi tetap diberi hak belajar dan bermain," kata Ira di sela peresmian rumah singgah tersebut, Senin (26/9/2016).

Menurut Ira, penyakit kanker yang terjadi pada anak adalah suatu yang kompleks. Kalau anak sakit, seluruh keluarga akan mengalami hal yang sama.

Oleh Karena itu, rumah singgah yang didirikan di Semarang dikerjasamakan dengan Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang. Hal tersebut agar para pasien yang menginap bisa terlayani dengan baik ketika berobat di RS.

"Visi kami memberi perawatan. Kami dibantu Alfamart sejak 2008 dengan awal mula sembako, lalu berlanjut dengan hadiah, biaya operasional, hingga pendirian rumah singgah," kata Ira.

Rumah singgah ini berada tak jauh dari RSUP dr Kariadi Semarang. Rumah ini dilengkapi ruang belajar dan bermain bagi anak.

Rumah singgah menyediakan 11 tempat tidur, tetapi ketika pasien membeludak, tersedia tempat tidur tambahan.

Keberadaan rumah singgah mampu mempercepat kehadiran pasien di rumah sakit. Para pasien dari luar daerah juga terbantu meringankan ongkos perjalanan.

Ira menambahkan, selain pengobatan perlu juga bagi para pihak mendukung upaya mengobati sang anak. Pihak sekolah diminta berperan agar bisa mengelola dengan baik.

"Sekolah juga perlu diberi tahu bagaimana cara menangani anak yang sakit, agar anak tidak dibully di sekolah," kata dia.

Rumah singgah diresmikan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Setelah meresmikan, Hendrar berbincang dengan anak dan keluarga penderita kanker.

Menurut Hendi, sapaannya, pemerintah menyambut baik pendirian rumah singgah untuk membantu para pasien.

Ke depan, pemerintah akan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia agar ada deteksi pada anak yang menderita kanker bisa lebih cepat.

"Semoga Tuhan mencatat amal baik bapak ibu sebagai penghuni surga," kata Hendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com