Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Sisa DPO Teroris Santoso, Polisi Sulteng Perbarui Baliho

Kompas.com - 23/09/2016, 16:38 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com — Aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah yang tergabung dalam pelaksanaan Operasi Tinombala 2016 di Poso kini terus berupaya untuk menangkap 11 orang sisa daftar pencarian orang (DPO) jaringan kelompok teroris Santoso.

Selain memperbarui baliho DPO teroris yang tersisa, pihak kepolisian setempat juga terus memasang maklumat imbauan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudi Sufahriadi agar semuaDPO yang masih bersembunyi di pegunungan untuk segera menyerahkan diri atau turun gunung.

Seperti pemasangan baliho yang dilakukan oleh sejumlah anggota Binmas Polda Sulteng bersama Binmas Polres Poso pada Jumat (23/9/2016), khususnya di Kecamatan Poso Kota Bersaudara, dengan memasang baliho serta maklumat untuk para DPO agar segera turun gunung atau menyerahkan diri kepada aparat.

Baca juga: Subron, DPO Teroris Poso yang Tewas Ditembak Diduga Berasal dari Probolinggo

Berbeda dari baliho DPO yang dipasang sebelumnya, pada pemasangan baliho baru tersebut, pihak kepolisian setempat tidak lagi memasang foto Santoso yang telah tewas tertembak. Foto Santoso digantikan dengan foto Ahmad Ali alias Ali Kalora.

Anggota Binmas Polda Sulteng, AKP Winarto, saat dikonfirmasi Kompas.com menyebutkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung perburuan kelompok teroris Santoso oleh tim Operasi Tinombala 2016.

Menurut dia, selain pemasangan baliho dan maklumat, pihaknya juga akan menyebarkan brosur berisi imbauan penyerahan diri DPO teroris ke titik –titik yang dianggap strategis, seperti Kecamatan Poso Pesisir Bersaudara yang dianggap sebagai tempat persembunyian para sisa DPO.

"Kita berharap dengan adanya pemasangan baliho baru dan maklumat Kapolda ini, warga atau para DPO bisa memberitahukan keberadaan mereka dengan menghubungi nomor kontak yang sudah disiapkan," tutur AKP Winarto.

Dia menjelaskan, ke-11 orang DPO teroris kelompok Santoso yang masih tersisa tersebut yaitu Ali Kalora (Poso), Suhartono (Poso), Basir (Bima, NTB), Barok (Bima, NTB), Kholid (Bima, NTB), Askar (Bima), Qatar (Jawa), Nael (Bima, NTB), Muhammad Faizal (Poso), Abu Alim (Bima, NTB), serta Umi Fadel (Poso), istri dari Ali Kalora.

Semua DPO yang tersisa tersebut diyakini sebagai bagian dari kelompok Ali Ahmad alias Ali Kalora yang merupakan warga Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara.

"Jadi pada intinya kita berharap pemasangan baliho dan maklumat ini bisa membantu petugas dalam menuntaskan seluruh DPO yang tersisa. Selain di Poso, pemasangan baliho dan maklumat juga dilakukan di Palu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com