Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Asal Pekalongan Meninggal Saat Menuju Puncak Mahameru

Kompas.com - 14/09/2016, 17:56 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Seorang pendaki diketahui meninggal saat mendaki Gunung Semeru, Rabu (14/9/2016).

Pendaki itu diketahui bernama Zimam Arofik, warga Jalan WR Supratman, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Ia dinyatakan meninggal saat berada di Pos Kalimati.

Awalnya, korban memulai pendakian pada Sabtu (10/9/2016). Korban mendaki bersama enam temannya yang juga warga Pekalongan.

Ketika itu, persyaratan pendakian korban lengkap, termasuk surat keterangan dari dokter. Korban bersama temannya berangkat dari Pos Ranupani sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka berangkat menuju Pos Ranu Kumbolo dan tiba di sana sekitar pukul 22.00 WIB.

Di Ranu Kumbolo, korban masih beraktivitas dengan normal. Bahkan, ia masih sempat menunggu satu temannya yang berangkat menyusul.

Namun, pada pukul 23.00 WIB, korban mengeluh sakit. Keesokan harinya, rombongan tersebut melanjutkan perjalanan ke Pos Kalimati.

Lalu pada pukul 16.00 WIB, mereka sampai di Pos Kalimati dan mendirikan tenda. Pada pukul 00.30 WIB, rombongan menuju ke Puncak Mahameru.

Ketika itu, korban tidak ikut dan menjaga tenda serta pembekalan di Pos Kalimati. Korban kembali mengeluh sakit setelah rekannya turun dari puncak pada pukul 07.30 WIB. Saat itu, korban mengeluh sakit kepala, dan suhu tubuhnya memanas.

Korban sempat diberi obat oleh temannya. Pada pukul 10.00 WIB, rombongan itu memutuskan untuk turun. Namun, tak jauh ketika beranjak, korban mengeluh tidak kuat. Rombongan pun memilih untuk kembali ke Pos Kalimati dan kembali mendirikan tenda.

"Mereka sudah mau turun dari Kalimati. Namun, 50 meter berjalan, korban mengaku tidak kuat dan kembali lagi ke Kalimati," kata perwakilan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Antong Hartadi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/9/2016).

Karena kondisi korban tidak kunjung membaik, tiga orang dari rombongan tersebut memutuskan untuk mencari pertolongan. Namun, mereka tak kunjung mendapat pertolongan hingga akhirnya mereka sampai di Pos Ranupani pada pukul 20.30 WIB.

Mereka lantas melaporkan kejadian itu kepada petugas yang berjaga. Sayang, kondisi sedang hujan sehingga tim evakuasi dari BB TNBTS tidak sanggup untuk melakukan pertolongan.

"Ketika itu sudah malam, hujan, jadi tim evakuasi tidak berani menindaklanjuti," ungkap Antong.

Lalu keesokan harinya, Rabu (14/9/2016) pagi, tim evakuasi berangkat. Sayang, saat tim sampai di lokasi, korban sudah meninggal dunia.

"Saat ini korban sudah di bawa ke RSUD Lumajang untuk pembuatan visum," imbuh Antong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com