Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebabkan 63 Orang Keracunan, Kerang Mengandung Arsenik dan Sianida

Kompas.com - 07/09/2016, 21:17 WIB

MAKASSAR, KOMPAS — Daging kerang hijau yang menyebabkan 63 orang keracunan, 2 di antaranya tewas, di Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, pada 30 Agustus lalu, diketahui mengandung sianida dan arsenik. Kedua zat itu berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada manusia.

Demikian hasil uji laboratorium terhadap sampel daging kerang yang menyebabkan keracunan massal di Mallasoro oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar.

"Hasil rapid test dan organoleptik terhadap sampel daging kerang, baik yang telah dimasak maupun yang masih mentah, menunjukkan positif mengandung arsenik dan sianida. Pengujian dilakukan masing-masing tiga kali untuk setiap sampel dan hasilnya selalu sama," kata Kepala BBPOM Makassar Muhammad Guntur, Selasa (6/9).

Dia mengatakan, kedua zat itu seharusnya tidak dikonsumsi manusia karena membahayakan tubuh yang dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kematian. "Gejala yang ditunjukkan korban keracunan di Jeneponto, yakni pusing dan mual, juga sama dengan ciri-ciri keracunan arsenik dan sianida," ujarnya.

Saat itu, semua korban selamat juga mengeluhkan pusing, mual, dan bibir kaku setelah mengonsumsi kerang hijau yang biasa mereka dapatkan di pesisir desa.

Guntur mengatakan, pihaknya tengah membuat surat untuk Pemerintah Kabupaten Jeneponto terkait temuan tersebut. "Kondisi ini harus diwaspadai oleh pemerintah dan warga di sana agar untuk sementara waktu tidak mengonsumsi kerang dari pesisir desa," katanya.

Secara terpisah, Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Tidak Menular dan Surveilans Dinas Kesehatan Jeneponto Suryaningrat mengatakan, pihaknya belum menerima hasil uji sampel kerang dari BBPOM Makassar. "Warga Mallasoro masih dilarang untuk mengonsumsi hasil laut dari desa itu," katanya.

Guru Besar Toksikologi Laut Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar, Akbar Tahir mengatakan, arsenik terdapat dalam batuan cadas. Ada kemungkinan arsenik terkikis ke laut saat air tanah dieksploitasi secara berlebihan. Adapun sianida dapat berasal dari aktivitas penangkapan ikan yang menggunakan bius potasium sianida.

"Untuk mengetahui penyebab pasti sumber arsenik dan sianida itu perlu kajian mendalam karena banyak variabel yang harus diperhitungkan," kata Akbar.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Sulsel Andi Hasbi Nur mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim pakar ke Jeneponto. (ENG)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 September 2016, di halaman 21 dengan judul "Kerang Mengandung Arsenik dan Sianida".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com