Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Filipina Gempur Abu Sayyaf, Keluarga WNI yang Disandera Khawatir

Kompas.com - 06/09/2016, 23:13 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Serangan terbuka yang dilancarkan militer Filipina ke wilayah pertahanan Abu Sayyaf menimbulkan kehawatiran terhadap keselamatan WNI yang disandera. Selasa malam (6/9/2016) keluarga Nakhoda kapal tunda Charles, Feri Arifin, menggelar doa bersama untuk mendoakan para awak kapal yang masih disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan itu.

Keluarga berharap Pemerintah RI, menggunakan jalur diplomasi agar keselamatan dan pembebasan sandera WNI lebih diutamakan. Khawatir dengan keselamatan anaknya, orangtua Nakhoda Feri Arifin mengaku sakit-sakitan.

“Saya sudah saki-sakitan, sudah berbulan-bulan kabar Feri masih belum jelas. Kita was-was menanti kepulangan anak, apalagi di sana sedang perang. Feri pasti lelah berlari,” kata ibunda Feri, Nurhasanah.

Dia mengatakan, saat ini Abdul Muis ayahanda Feri tengah bertemu Kementerian Luar Negri untuk meminta kepastian kepulangan anaknya. Abdul meminta istrinya itu menggelar doa bersama untuk keselamatan Feri.

“Bapaknya takut juga dengan keadaan di Filipina sekarang, makanya kami disuruh gelar doa supaya Feri baik-baik saja. Kita lihat kalau perang kan asal tembak-tembak, takut kita kalau ada apa-apa dengan sandera,” ujarnya.

Nurhasanah berharap, dengan menggelar doa bersama itu, Feri bersama empat sandera lainnya bisa segera selamat. Selain itu, dia juga berharap suaminya mendapat kabar baik dari Kementerian Luar Negri selama berada di Jakarta.

“Mudah-mudahan cepat kembali semua sandera, dengan kondisi aman dan sehat semua. Saya sudah terserang sakit kepala berlebih karena menunggu Feri, kepikiran terus dengan anak. Meski dibawa gembira, tetap saja bayangan Feri itu memenuhi kepala saya ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com