Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stroke, Suwana Digendong untuk Rekam E-KTP

Kompas.com - 05/09/2016, 22:11 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Seorang petugas Kelurahan Banjarsari Kecamatan Glagah terlihat menggendong Suwana (64) turun dari mobil pelat merah di Lingkungan Tembakon Kelurahan Banjarsari Senin (5/9/2016).

Suwana kesulitan berjalan dan mengggerakkan tangan karena menderita stroke sejak 5 tahun terakhir. Ia dibawa ke rumah tetangganya yang berjarak sekitar satu kilometer untuk melakukan perekaman data e-KTP.

"Selama ini kakak saya cuma di rumah nggak kemana mana kan sakit. Ini tadi dijemput terus di ajak ke sini mau dibuatkan KTP," jelas Naisah (62), adik kandung Suwana yang mendampinginya.

Selama ini, Suwana tinggal bersama Nasiah setelah suami Suwana meninggal. Suwana sendiri masih menggunakan KTP lama dan tidak pernah diganti walaupun sudah habis masa berlakunya.

"Dulu saat perekaman KTP bareng bareng, kakak saya sempat datang ke kecamatan tapi di suruh pulang. Enggak difoto dan KTP-nya enggak diganti. Saya enggak tahu alasannya. Sekarang KTP-nya hilang," jelasnya.

Butuh waktu lebih dari 30 menit untuk merekam data Suwana karena kesulitan saat rekam iris mata serta saat mengambil sidik jari karena tangan Suwana susah di gerakkan. "Sabar saja ya bu. Kita coba pelan pelan," kata petugas.

Selain Suwana, banyak warga yang berusia lanjut mengantre untuk direkam databya. Mereka ada yang diantar keluarga dan dijemput oleh petugas kelurahan.

Yakobus Sugiono, Kasie Penerbitan dan Identitas Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Banyuwangi kepada Kompas.com menjelaskan, salah satu kendala yang membuat perekaman data untuk e-KTP kurang maksimal adalah pemahamam masyarakat tentang pentingnya memiliki identitas diri.

"Ada yang bilang tidak punya KTP tidak masalah kan nggak kemana mana apalagi untuk lansia dan mereka yang tinggal di pedesaan," ucapnya.

Menurut Yacob, saat ini ada dua tim dari petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Banyuwangi yang menjemput bola ke desa-desa untuk melakukan perekaman data di salah satu rumah warga yang ditunjuk.

Untuk menyelesaikan target , mereka juga melajukan perekaman pada hari Sabtu dan Minggu.

"Kita jemput bola untuk langsung ke masyarakat agar semua terlayani dan akhir September semuanya sudah terekam," kata dia.

Hingga Agustus 2016 sebanyak 56.014 warga Banyuwangi masih belum melakukan rekam data untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik. Sebagian besar mereka adalah warga Banyuwangi yang bekerja di luar negeri, perantauan, warga yang baru berusia 17 tahun di tahun 2016 serta lansia. Sedangkan total masyarakat Banyuwangi yang wajib KTP sebanyak 1.288.630 orang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com