Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubah Lava Baru Sinabung Tumbuh Lagi

Kompas.com - 01/09/2016, 20:14 WIB

MEDAN, KOMPAS — Kubah lava Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terbentuk kembali yang ditandai dengan gempa hibrid, Rabu (31/8/2016).

Terbentuknya kubah lava menunjukkan aktivitas vulkanis Gunung Sinabung masih tinggi. Awan panas, lava pijar, guguran material vulkanik berupa batuan kecil, gas beracun, dan hujan abu pekat masih akan mengancam.

Pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Hardy, mengatakan, pengamatan visual kawah gunung menunjukkan kubah lava yang sebelumnya bervolume 2,6 juta meter kubik sudah gugur dan tersisa sekitar 20 persen lagi.

"Pengamatan sebelumnya, kubah lava sudah sempat berbentuk cembung hingga melewati bibir kawah gunung. Kini, bentuk kubah lava sudah cekung," katanya.

Menurut Hardy, aktivitas kegempaan Gunung Sinabung pada Rabu (31/8/2016) masih terjadi meski sudah menurun drastis dibandingkan dengan pekan lalu. Penurunan aktivitas ini terjadi karena sebagian besar kubah lava sudah gugur.

Hingga pukul 12.00, gempa hibrid terjadi tiga kali dengan amplitudo 2-3 milimeter. Gempa ini menandakan pembentukan kubah lava baru.

"Namun, kami belum mengukur berapa laju petumbuhan kubah lava itu," katanya.

Gempa yang mengindikasikan gugurnya kubah lava juga terjadi empat kali dengan amplitudo 2 milimeter. Kekuatan gempa guguran itu tergolong kecil karena hanya menunjukkan gugurnya sisa-sisa kubah lava yang lama.

Jenis gempa lain, seperti gempa frekuensi rendah, vulkanik dalam, dan tektonik jauh, juga masih terjadi. "Gempa frekuensi rendah terjadi hingga empat kali. Ini mengindikasikan masih adanya aliran fluida dari dalam kawah gunung," kata Hardy.

Kubah lava baru bisa saja terbentuk kembali hanya dalam beberapa hari. Pada Mei lalu, kubah lava bervolume 2,6 juta meter kubik muncul hanya dalam satu pekan. Kubah lava itu menggantikan kubah lava yang bervolume 2,8 juta meter kubik.

"Selama beberapa tahun terakhir, kubah lava Gunung Sinabung selalu gugur lalu tumbuh kembali. Ini menandakan masih adanya tekanan dan suplai energi dari dapur magma," kata Hardy.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo Matius Sembiring mengatakan, rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tentang zona merah atau zona berbahaya akibat letusan Sinabung belum berubah.

Warga dilarang beraktivitas di radius 3 km dari kawah gunung. Di sektor selatan dan tenggara larangan beraktivitas hingga 7 km serta utara dan timur 4 km.

Komandan Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Letkol (Inf) Agustinus Sitepu mengatakan, pihaknya terus menjaga pintu-pintu masuk menuju zona merah. Namun, masyarakat masih nekat bertani di zona merah.

"Mereka masuk dari jalan-jalan tikus," katanya. (NSA)


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 September 2016, di halaman 22 dengan judul "Tumbuh Lagi Kubah Lava Baru Sinabung".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com