Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Liga Santri, Pemain Harus Cium Tangan Wasit dan Pertandingan Berhenti Saat Azan

Kompas.com - 29/08/2016, 22:47 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

BANGKALAN, KOMPAS.com - Baru kali ini ada pertandingan sepak bola dihentikan karena ada suara azan. Pertandingan tersebut hanya ada di Liga Santri Nusantara (LSN). Pertandingan LSN regional IV Jawa Timur, yang digelar di Kabupaten Bangkalan, menampilkan banyak keunikan.

Seperti dalam pertandingan antara Pondok Pesantren Anndidhomiah Kecamatan Sepulu melawan Pondok Pesantren Atta'awun Kecamatan Socah, digelar di lapangan sepak bola alun-alun utara Kabupaten Bangkalan.

Saat azan asar berkumandang di sebelah barat lapangan pertandingan, wasit langsung meniup peluit panjang sebagai tanda istirahat atau water break pemain. Setelah azan selesai, wasit meniup peluit panjang sebagai tanda pertandingan dilanjutkan kembali.

Kedua pemain pondok pesantren tersebut, kembali melanjutkan pertandingan. Situasi ini, menuai komentar penonton.

"Namanya saja liga santri, maka wajar jika ada suara azan pertandingannya distop," kata Hasan, salah satu penonton, Senin (29/8/2016).

Keunikan lainnya, sebelum dan sesudah pertandingan, semua pemain bersalaman dengan wasit dan harus mencium tangan wasit.

"Tidak ada aturan dalam sepak bola, pemain harus mencium tangan wasit. Namun karena santri diajari etika, maka tidak ada masalah jika mencium tangan juga diterapkan di dalam pertandingan," ujar Ahmad, koordinator pengawas pertandingan LSN regional Jawa Timur IV.

Koordinator LSN regional Jawa Timur IV, Hasani menuturkan, beberapa keunikan dalam pertandingan LSN, tidak mengurangi sportivitas pertandingan. Karena santri diajari ta'dzim kepada yang lebih sepuh, maka wajar jika mencium tangan wasit.

"Pendidikan karakter santri itu juga terbawa ke dalam pertandingan, seperti mencium tangan orang yang lebih tua," ungkap Hasani.

Kompas TV Liga Santri Nusantara Seri Kalimantan 1 Resmi Digelar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com